Film ‘Lewat Djam Malam’ Ditampilkan Ulang dalam Pentas Silang Media di TIM

Reza Lewat Djam Malam

Berbeda dengan pentas sebelumnya kali ini dilakukan teknis “silang media” yaitu film klasik Lewat Djam Malam diputar di layar dan para aktor aktris film masa kini main di panggung dan menggabungkannya.    Nampak para aktor, aktris dan kru yang terlibat.

Seide.id –  Film klasik Lewat Djam Malam (1954) karya H. Usmar Ismail, ternyata memukau para sineas dan teaterawan masa kini.  Mereka bersepakat mementaskannya bersamaan dengan menghadirkan aktor aktris kondang, di antaranya Reza Rahadian, Lukman Sardi, didukung penyanyi  Dira Sugandi, dan model catwalk, Kelly Tandiono. Bertindak sebagai sutradara

Pertunjukan dua media itu, tersebut merupakan adaptasi dari film Lewat Djam Malam (1954) karya Usmar Ismail. Selain Reza Rahadian, nama lain seperti Sal Priadi dan Josh Marcy akan tampil bersama dalam satu panggung.

Setelah Lewat Djam Malam diproduseri oleh Evina Bhara dan disutradarai oleh Yudi Ahmad Tajudin. Pertunjukan tersebut akan berlangsung selama dua hari, 2 dan 3 Desember di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki.

Ini bukan pertama Reza Rahadian tampil di panggung teater. Sebelumnya Reza pernah tampil dalam beberapa pertunjukan teater, seperti Bunga Penutup Abad (2018),  Perempuan-Perempuan Chairil’ (2017),  Anugerah Terindah (2020) dan Mereka yang Menunggu di Banda Neira (2021),.

Penampilan Reza Rahadian kali ini akan menambah lengkap kariernya sebagai aktor ternama Indonesia. Tidak hanya piawai di depan kamera, Reza juga mampu tampil dan berakting dengan baik di panggung teater.

Berbeda dengan pentas sebelumnya kali ini dilakukan teknis “silang media” yaitu film Lewat Djam Malam diputar di layar, dan dia bersama aktor aktris lain main di panggung dan menggabungkannya.    Bagaimana rincian penggabungan adegan antara film dan teater di panggung,  tak dijelaskan Reza , “ nanti lihat sendiri, “ katanya.

Reza Rahadian tegas menyarakan perasaan bangganya bisa terlibat dalam pertunjukan ini. Pasalnya, film yang mendapatkan penghargaan FFI tahun 1955 menjadi film penanda kebangkitan perfilman Indonesia.

“Film ini masuk dalam film penting dunia bukan hanya di Indonesia. Suatu kebanggaan film ini dibuat oleh bapak perfilman nasional,” tuturnya.

Adegan film Lewat Djam Malam yang diproduksi tahun 1954 merupakan film klasik yang skenarionya ditulis oleh Drs. Asrul Sani dan disutradarai oleh H. Usmar Ismail. Kini tampil kembali dalam pentas silang media, menggabungkan teater dan film.

Pada tahun 2012 silam, film ini seperti hidup kembali setelah direstorasi oleh National Museum of Singapore dan World Cinema Foundation bekerja sama dengan Yayasan Konfiden dan Kineforum Dewan Kesenian Jakarta.

Setelah direstorasi selama kurang lebih dua tahun dari 2010 sampai 2012, film ini ditayangkan di Seksi Cannes Classic, Festival Film Cannes, dan diedarkan kembali secara terbatas di beberapa bioskop di Indonesia.

Meski film menceritakan tantang perjuangan pemuda-pemuda di awal kemerdekaan, pertunjukan silang media Lewat Djam Malam  nya dinajikan akan kontekstual dengan situasi dan tantangan yang dihadapi orang-orang zaman sekarang. Hal itu tercermin dalam dialog-dialognya.

Reza Rahardian menyatakan, film Lewat Djam Malam menandai kebangkitan film Indonesia. Sosok belia Farouk Afero hanya background jadi aktor terkenal.

Mahendra Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Kemendikbud yang mendukung pergelaran ini menyatakan , silang media ini merupakan bagian dari program “Merdeka Belajar”. “Jika pentas sukses ini akan berlanjut dengan pentas film lainnya, “ katanya. – dms

Avatar photo

About Amang Mawardi

Penulis dan wartawan tinggal di Surabaya