Flora Indonesia: Buah Bisbol

Di Bogor banyak ditanam di pekarangan untuk dipanen buahnya, dan penjualnya biasa didapati di Jalan Raya dekat Taman Pemakaman Dreded. Foto : Heryus Saputro Samhudi

Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

BUAHNYA BULAT sekepalan tangan, kulitnya kemerah-merahan mirip bola bisbol, maka anak Betawi pun lantas menyebutnya buah bisbol atau bisbul. Ada juga yang mengacu pada kulit buahnya yang lembut bagai beludru, hingga menyebutnya buah beludru. Tapi Emak saya lebih merujuk ke daging buahnya yang lembut saat masak dan mirip mentega, hingga menyebutnya buah mentega.

Flora kerabat Kesemek (buah kaki/ Prisimon Fruit / Diospyros kaki) dan kayu eboni atau kayu hitam (Ebenaceae sp.) ini dicatat para ahli tetumbuhan di Indonesia tempo doeloe dengan nama ilmiah Diospyros blancoi A. DC. Tapia da juga orang yang mencatatnya dengan nama yang tidak sah, yakni: D. Discolor Willd. Terserah saja. Yang pasti, itu pohon buahnya memang mirip bola bisbol.

Ingat kampung di tepi pantai di pesisir barat Banten yang populer sebagai Pantai Sambolo? Penamaan ini juga berkait toponimi pohon buah bisbol yang di Banten dikenal sebagai buah Sambolo. Ini sangat mirip dengan sebutan di Filipina yang berbahasa Tagalog, dan menyebut buah sambolo (atau bisbol) sebagai mabolo, merujuk pada kulit buahnya yang berbulu halus.

Sama seperti di Indonesia, orang Filipina juga mengenal buah bisbol dengan berbagai sebutan. Selain mabolo tadi, ada uga yang menyebutnya kamagong dan tabang. Di Thailand buah satu ini dikenal sebagai marit, orang Inggris biasa menyebutnya Velvet Apple, sedangkan dalam orang Melayu menyebut buah mentega ini sebagai buah lemak.

Bundar kemerah-merahan mirip bola bisbol – Foto Heryus Saputro Samhudi

Ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan primer dan sekunder, kayunya yang kehitaman (karenanya kerap dikelompokkan sebagai tanaman kayu arang atau arang-arang) tumbuh tegak dengan keinggian antara 15 sampai 20 meter. Di Bogor banyak ditanam di pekarangan untuk dipanen buahnya, dan penjualnya biasa didapati di Jalan Raya dekat Taman Pemakaman Dreded.

Pohon buah langka ini juga banyak menghiasi taman-taman kota di Jakarta. Datanglah ke Senayan area, misalnya. Pada musim berbuah, antara bulan Maret hingga Mei, akan muda didapat pohon berdaun rimbun dengan bola-bola bisbol bergelantingan di ketiak daunnya.

Tak jarang buahnya berjatuhan ditanah. Nyaris tak ada pegiat lari pagi yang peduli. Atau karena tak tahu kalau itu buah bisbol? ***

06/11/2021 PK 09:28 WIB

L

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.