Flora Nusantara: Butternut Squash Si Labu Madu

Menjelang panen di kebun di Cianjur – Foto Heryus Saputro Samhudi

Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

“Oom…, masih punya stock Labu Madu? Bila masih ada, boleh dong saya dikirimi 1 eksemplar,” ungkap seorang teman anak kami, yang tengah bekerja sebagai pengajar di sebuah kampus di Brunei Darusalam. Saya pun segera ke ‘gudang’ mencari lokasi persediaan Labu madu yang diinginkannya melalui pesan WA, dan lantas mengirim ke alamat residensinya di Brunei, 1 (satu) eksemplar.

Lho, kok, 1 eksemplar? Bukankah Labu Madu itu buah sejenis tumbuhan merambat? Anda benar. Labu Madu atau Butternut Squash (Cucurbita spp.) memang buah dari tanaman labu, yang idealnya disebut ‘sebuah’. Tapi teman anak kami di atas tak sedang memesan buah Labu Madu, melainkan dia ingin memiliki buku ihwal teknis bertani “Butternut Squash – Si Labu Madu” yang saya tulis.

Diterbitkan Kosa Kata Kita – Jakarta, tahun 2017, buku “Butternut Squash – Si Labu Madu” merupakan karya saya bersama Dr. Ir. H. Nur Tjahjadi Ms.C – pakar hama penyakit tanaman dan pakar hidroponik Indonesia asal Bogor. Bertani dan “berdakwah di sawah”, Mas Nur – begitu saya memanggilnya, menyewa sebidang tanah, menanam Labu Madu dan lalu kami menulisnya jadi buku.

Cover buku “Butternut Squash – Si Labu Madu” – Foto Heryus Saputro Samhudi

Labu Madu cocok ditanam di dataran rendah-menengah, di kebun ataupun lahan luas terbuka di kaki bukit. Usia tanam hingga panen cuma 75 hari setelah bibit ditanam. Mudah menanam dan perawatannya, dengan potensi hasil 15 – 25 ton per hektar. Labu Madu juga bisa ditanam dalam bentuk tabulampot, menghasilkan buah-buah eksotik bergantungan menghiasi halaman depan rumah Anda.

Menjelang panen, Anda bisa undang sanak kerabat ke rumah, selfie di antara gantungan buah-buah cantik Panjang silindris seperti botol atau bentuk kacang tanah (karenanya dinamakan Butternut Squash). Panjang buah sekitar 20 sentimter, diameter kitaran 9 sentimeter, kulit krem kecokelatan, dengan bobot mencapai 2 Kg per buah. Daging buahnya kuning atau oranye tua.

Hasil panen banyak dipesan pasar-pasar swalayan – Foto Restiawati Niskala

Sebelum ngeborong buah hasil panen dari kebun, bisa Anda hidangkan kolak untuk diicip-icip para tamu. Menikmati tekstur dagingnya yang manis madu gampang dikunyah, lembut seperti mentega. Labu Madu juga pilihan tepat sebagai subtitusi pengganti beras khususnya bagi penderita diabetes karena kandungan nutrisi dan khasiatnya. Mudah diolah jadi ragam makanan dan minuman, bahkan bubur bayi. ***

01/02/2022 PK 10:17 WIB

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.