Seide.id – Dalam foto terakhir yang diunggahnya di akun instagramnya, @nicole_gee__, tampak Nicole Gee membelakangi pesawat angkut C-17.
Di sebelah kirinya terlihat para pengungsi Afganistan antre untuk masuk pesawat. Ia tampak bangga turut bertugas bagi kemanusiaan.
Marinir muda asal Sacramento, California, AS berusia 23 tahun itu menulis, “Escorting evacuees onto the bird.” Kalimatnya tersebut dilengkapi emoji gambar hati. Itu unggahannya Selasa (24/8/2021).
Sebelumnya, foto Nicole sedang menggendong bayi pengungsi pernah viral hingga ke seluruh dunia. Foto tersebut sangat menyentuh hati, memperlihatkan bayi yang rapuh tak berdaya di tengah konflik dunia yang keras.
Nicole juga mengunggah di akun Instagramnya, komen pendek, “I love my job,” yang disertai emoji bergambar tangan dengan jari telunjuk dan kelingking terbuka ke atas: rock star.
Bom bunuh diri
Dunia dibuat geger ketika pada Kamis (26/8/2021) dua buah bom bunuh diri meledak dengan dahsyat di Bandara Kabul.
Satu di Gerbang Abbey (A – Amerika) tempat pasukan AS menjaga warga dan pengungsi yang hendak dievakuasi.
Satu lagi di Gerbang Hotel Baron (B – British), titik di mana warga Inggris berkumpul untuk dievakuasi., yang letaknya tak jauh dari Gerbang Abbey.
Kedua ledakan itu menewaskan 170 orang dan melukai sekitar 1.330 lainnya.
Dari 170 korban meninggal, 13 prajurit AS. Sebelas dari 13 mereka prajurit Marinir, satu dari Angkatan Laut (AL), dan satu lagi tenaga medis AL.
Dari Baron Hotel , dua warga Inggris tewas.
Sementara itu, 28 prajurit Taliban tewas 28 dan 129 lainnya warga sipil Afganistan yang hendak mengungsi. Sebagian besar terdiri atas perempuan dan anak-anak.
Dari 13 korban prajurit AS, ada dua perempuan marinir yang memang sedang bertugas untuk menjaga evakuasi.
Kedua perempuan ini adalah Sersan Marinir Johanny Rosariopichardo, 25, dan Nicole Gee, yang baru mendapat promosi naik pangkat menjadi sersan saat ia bertugas di Kuwait beberapa bulan sebelumnya.
Nicole bertugas di Batalion Logistik ke-24 yang bermarkas di Camp Lejuene di North Carolina.
Ketika AS memutuskan menggelar operasi Freedom’s Sentinel di Bandara Kabul, Nicole Gee pun ditugaskan ke sana.
Berjubel di parit
Pada hari bom bunuh diri meledak, pengungsi Afganistan memang berjubel memadati parit kering di depan Gerbang Abbey.
Pasukan yang mengawal evakuasi terlihat berdiri berjajar rapat di atas tanggul parit. Pada saat itulah bom meledak dengan dahsyat, meluluhlantakkan tubuh-tubuh yang memenuhi parit dan juga para penjaga di atas tanggul!
Nicole dan suaminya, Jarod Gee, sama-sama prajurit marinir. Mereka berpacaran semenjak SMA.
Ketika Jarod mendaftar masuk marinir, Nicole mengikuti. Kebetulan sejak 2001 kesatuan marinir membuka pintu seluas-luasnya bagi para perempuan yang ingin berkarier. Pasangan ini kemudian menikah.
Jarod tak menyangka istrinya pergi secepat itu, dengan cara yang tidak ia duga.
Marinir sejati
Nicole Gee dikenal sebagai pribadi yang ramah, baik, dan suka menolong.
Alexandra Stowers, tetangganya di kompleks perumahan di pangkalan marinir di Lujene, North Carolina, memberi kesaksian, “Pribadi yang fenomenal menurut saya, ia tak segan mampir ke rumah saya dalam perjalanannya ke toko swalayan, dan menanyakan bila saya membutuhkan sesuatu.”
Kopral Joyner Seaman, yang melatih Nicole saat masih dalam pendidikan, memiliki kesan baik, “Ia pribadi yang tangguh. Selalu positif. Khas marinir sejati yang selalu ingin menolong orang lain.” (gun)