Saya sering nonton YouTube tentang Ganjar. Saya juga membaca pernyataan dia di media massa. Saya tidak meliat kesannya dia mau menonjolkan diri ingin jadi capres. Pernah diwawancarai TV soal wacana nyapres. Ganjar tidak ingin membahas rencana nyapres 2024. Bahkan dengan tegas Ganjar mengatakan itu hak Partai. Dia harus patuh setiap perintah partai. Saya tidak akan Menganalisa lebih jauh tentang Ganjar tidak diundang dalam acara pengarahan kader PDIP oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 22 Mei 2021.
Dalam hal politik di era demokrasi bebas. Boleh saja partai menentukan calon pemimpin karena hubungan keluarga dengan pendiri partai. Karena memang hak itu ada pada ketua umum partai. Tapi pada akhirnya yang menentukan adalah akal sehat. Pimpinan partai tidak bisa semena mena menentukan calon pemimpin tanpa memperhatikan minat pasar. Data survey sangat menentukan. Kalau DPP partai mengabaikan survey pasar maka mereka akan berhadapan dengan DPD/C yang berada di akar rumput. Pasti mereka akan ada penolakan. Ini tidak sehat bagi masadepan partai.
Apa yang terjadi pada internal PDIP tidak ada yang perlu dikawatirkan. Ganjar tetap salah satu kader terbaik PDIP. Dia sudah tahan banting. Apalagi sekedar dicuekin. PDIP partai yang dibangun dalam semangat demokrasi. Sistem partai sangat solid. Makanya, suara antar kader yang terkesan berseteru, itu biasa saja. Keputusan akhir ada pada Bu Mega. Dan Bu Mega itu sangat demokratis membuat keputusan. Pastilah menggunakan AD/ART yang menjadi landasan partai sebagai sebuah sistem. Suara DPD/DPC pasti dia dengar setalah data survey dia baca.
Engga percaya ? Lihatlah pengalaman Jokowi. Awalnya , DPP menolak Jokowi jadi capres. Karena masih ada ambisi calonkan Bu Mega jadi capres 2014. Tapi pada akhirnya PDIP menunjuk juga Jokowi sebagai capres. Itu karena survey. Elektabilitas Jokowi tinggi dan DPC/DPD mendukung.
Saran saya, pak Ganjar santai saja. Focus aja kepada tugasnya sebagai gubernur. Soal tuduhan pencitraan lewat sosial media. Itu ignore saja. Sosial media tidak bisa dikendalikan Partai bahkan oleh negera sekalipun . Pasti awak media, YouTuber, seleb FB akan terus jadikan pak Ganjar konten mereka. Lembaga survey akan tempatkan Ganjar dalam radar capres potensial. Partai engga bisa larang lembaga survey.
24.05.21