Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan signifikan di Afghanistan, khususnya di banyak wilayah pedesaan di mana banyak bangunan tempat tinggal yang tidak stabil. foto foto Twitter.
WARGA Afganistas tak putus dirundung malang. Setelah dikuasai kelompok militan radikal Taliban, ekonomi sulit, dan masyarakat kelaparan, kini negeri mereka dilanda gempa bumi dahsyat yang menewaskan ribuan warganya.
Gempa mematikan itu terjadi di provinsi Paktika telah menyebabkan sedikitnya 1.000 orang meninggal dunia dan banyak orang terluka, kata pejabat Taliban, kelompok yang berkuasa di Afghanistan.
Gempa bumi – yang melanda pada dini hari saat banyak orang tidur – adalah gempa berkekuatan 6,1 pada kedalaman sekitar 51 km, menurut Survei Geologi AS.
Kepala Penerangan Provinsi Paktika, Mohammad Amin Hazifi, sebagaimana diberitakan BBC, sejauh ini korban meninggal dunia mencapai 1.000 orang dan lebih dari 1.500 warga terluka.
Sejumlah badan bantuan PBB mengatakan, mereka berupaya secepat mungkin mengirim tenda-tenda darurat dan makanan.
Ratusan rumah yang terbuat dari tanah hancur. Para wartawan mengatakan, ratusan warga yang kehilangan rumah sekarang menghadapi badai dan hujan lebat, yang menyulitkan upaya bantuan.
Kepala Dinas Kesehatan, Hikmatullah Esmat mengatakan kepada BBC bahwa jumlah korban kemungkinan besar akan bertambah sebab rumah-rumah penduduk terbuat dari lumpur.
“Rumah-rumah runtuh. Di Afghanistan tidak ada bangunan dari beton. Mayoritas korban terluka karena tertimpa rumah. Jumlah korban meninggal dunia dan terluka terus bertambah,” katanya.
Foto-foto yang dibagikan di media sosial memperlihatkan orang-orang yang terluka diangkut tandu. Adapun sejumlah bangunan rumah tampak luluh lantak.
Gempa itu terjadi sekitar 44 km di tenggara kota Khost.
Guncangan gempa ini dirasakan hingga jarak 500km dari pusat gempa, menurut European Mediterranean Seismological Centre, seperti dikutip oleh Reuters.
Tim SAR telah tiba di Provinsi Paktika dengan menggunakan helikopter.
Seorang warga setempat, Fatima, mengatakan gempa terjadi sekitar tengah malam. “Anak-anak dan saya menjerit. Salah satu kamar kami hancur. Tetangga-tetangga menjerit dan kami pun bisa melihat kamar-kamar mereka,” ungkapnya.
Warga lain di Paktika, Faisal, mengatakan rumah-rumah tetangganya hancur total. “Ketika kami sampai di sana, kami melihat banyak korban meninggal dan terluka. Mereka menyuruh kami ke rumah sakit. Saya juga melihat banyak mayat,” kata Faisal.
Tetapi, sejauh ini belum ada laporan mengenai korban di Kabul atau Islamabad, dan gempa hampir tidak menyebabkan kerusakan di sana, menurut BBC Urdu.
Foto bangunan rumah yang runtuh dilaporkan dari pusat gempa di Provinsi Paktika, Afghanistan.
“Tadi malam ada gempa bumi hebat di empat kabupaten di Provinsi Paktika, yang menewaskan dan melukai ratusan warga negara kami dan menghancurkan puluhan rumah,” ungkap juru bicara pemerintah Bilal Karimi, dalam cuitannya di Twitter. sebelumnya.
“Kami meminta semua lembaga bantuan untuk mengirim tim ke daerah itu sesegera mungkin untuk mencegah bencana lebih lanjut.”
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan signifikan di Afghanistan, khususnya di banyak wilayah pedesaan di mana banyak bangunan tempat tinggal yang tidak stabil.
Afghanistan juga rentan terhadap gempa, karena terletak di wilayah yang aktif secara seismik, melalui sejumlah jalur patahan, termasuk sesar Chaman, sesar Hari Rud, sesar Badakhshan Tengah, serta sesar Darvaz.
Dalam 10 tahun terakhir, lebih dari 7.000 orang meninggal dunia akibat gempa bumi di negara itu, ungkap Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan. (BBC/dms)