Jika benar Jokowi Effect “ sakti”, mestinya bisa mengangkat Kaesang dan PSI. (Foto: Copilot/Seide,Ist)
Kemenangan telak Prabowo-Gibran dalam Pemilu satu putaran dinilai banyak orang, sebagai hasil Jokowi Effect ( Pengaruh Jokowi). Tanpa pengaruh Jokowi, Prabowo-Gibran tak mungkin memperoleh angka setinggi ini. Tetapi menghakimi hasil Prabowo-Gibran sebagai Jokowi Effect saja, merendahkan capaian Prabowo maupun Gibran.
Kaesang Effect
Jika benar Pengaruh Jokowi sangat bisa mempengaruhi mereka yang sedang diendorse, mestinya semua yang disentuh Jokowi akan jadi.
Saat Kaesang Pangerap- putra bungsu Joko Widodo- dipaksa menjadi Ketua Umum PSI, diharapkan Kaesang mampu menghimpun anak-anak muda berkumpul di PSI yang pada akhirnya akan mendukung Prabowo, yang dijagokan Jokowi akan meraih suara anak muda terbanyak
Kenyataan Kaesang tak berkutik. PSI gagal masuk Senayan. Perolehan mereka di bawah ambang batas 4%, yakni hanya 2,95%. Masih bagus dibanding perolehan Pemilu tahun lalu, 2019. Kala itu PSI hanya memperoleh 1,89%. Tak banyak anak muda berkumpul di PSI, sebab PSI tak memiliki kader-kader yang mampu menaikkan rating PSI.
Gibran Effect
Di sitausi gawat itu, muncul Gibran yang selama beberapa bulan jadi pergunjingan di dunia politik. Bahkan, dari semua Capres, sebenarnya membidik Gibran, namun Prabowo keburu mengumumkan nama Gibran sebagai Cawapres.
Sejak itu Gibran dijadikan representase keterwakilan anak-anak muda. Terbukti, sebulan Gibran kampanye banyak anak muda tertarik bergabung di berbagai partai pendukung Prabowo, hanya untuk mendukung Gibran.
Gibran mewakili anak muda berani, cerdas, paham digital dan berharap ada pemimpin muda di Indonesa terampil unjuk diri di depan masyarakat. Dan Gibran mampu menjawab tantangan itu.
Mengelola Effect
Gibran tak hanya maju karena pengaruh sang ayah – Jokowi Effect- ,namun Gibran sendiri telah menciptakan efek bagi dirinya, sementara adiknya yang lebih muda, Kaesang, tak mampu memiliii efek dirinya. Sekedar membonceng efek sang ayah.
Sebua efek ( pengaruh) besar atau kecil tergantung si penerima. Jika efek itu bisa dikelola sama baiknya dengan si pemilik efek, ia akan berhasil. Kaesang tak mampu menebarkan pengaruh Jokowi dengan baik. Sebaliknya, melalui Gibran, efeknya berlipat ganda. Ditambah dengan efek Prabowo yang mulai bijak, tenang, menyebarkan efek kebaikan kemana-mana.
Jokowi Mirip Soekarno : Waspadai Campur Tangan Amerika di Pemilu 2024 ( Bagian : 4)