Gowes Bareng Si Dia ke Cirebon

Ada banyak spot dan ikon kota yang instagramable untuk disinggahi sambil bersepeda. Ada empat situs Kraton di belahan timur Kota Cirebon. Pasar dan kawasan Pecinan di dekat Pelabuhan juga layak dijadikan latar foto selfi. Asyik.


Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

GOWES sepeda selepas Subuh, melewati pematang sawah di amparan kaki Gunung Ceremai, menuju ke Stasiun Sepur di pusat Kota Cirebon, sungguh merupakan sesuatu yang membahagiakan rasa. Paling tidak, itu kesan yang saya tangkap dari foto-foto yang di-posting Si Sulung di laman medsos keluarga kami, pagi tadi Dia ngegowes bareng istrinya, Isna. Lho, Naira, putri mereka?

“Naira sengaja nggak diajak, Eyang…!” jawab Isna, menantu-perempuan kami. Keputusan yang tepat, karena Naira belum genap 2 tahun. Bisa jadi dia masih bobo, atau jangan-jangan Naira malah lebih memilih ‘jalan pagi’ bareng Nenek dan Abah, orang tua Isna, melihat sawah dan mampir di penjual Surabi Cirebon di dekat Puskemas, ketimbang ikut gonceng-gowes bareng Ibu dan Bapaknya, hi…hi…hi…!

Sehari sebelumnya, Si Sulung memang pamit mengajak istri dan putri mereka, liburan sejenak ke rumah masa kecil Isna di Kecamatan Giriharja Kota Cirebon, persis di belakang Bandara Udara Cakrabhuana dimana juga terdapat Pangkalan TNI AU Sugiri Sukani dan dulu popular sebagai Lapangan Terbang Penggung, sekitar 7,5 kilometer di selatan stasiun sepur utama Kota Cirebon.

Walau merupakan bagian dari Kota Cirebon dan sudah berdiri 9 hotel bintang satu atau dua, namun kawasan sekitar bandara relatif masih kosong. Di pinggir komplek perumahan masa kecil Isna itu misalnya, mengampar sawah dan udara bersih dengan kontur dan siluet Gunung Ciremai di cakrawala selatan. Potong kompas lewat pesawahan dan jalan kampung itu gowes sepeda mereka mulai, saya kira…

Ada banyak spot dan ikon kota yang instagramable untuk disinggahi sambil bersepeda. Ada 4 (emap) buah situs kraton di belahan timur Kota Cirebon, yakni: Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan dan Keprabonan. Pasar dan kawasan Pecinan di dekat Pelabuhan juga layak dijadikan latar foto selfi. Juga gedung tua yang dulu jadi pabrik rokok BAT alias British American Tobbaco.

Tapi olahraga pagi putar-putar Kota Cirebon, rasanya belum klop bila tak singgah ke Jalan Siliwangi yang membentang antara Lapangan Kejaksan dan Stasiun Sepur, dan bisa disebut sebagai pusatnya Kota Cirebon. Di sepenjang jalan itu sebelum pandemi Covid-19, tiap Ahad pagi hingga pukul 10:00 wib biasa digelar Car Freeday, dimana warga kota ibarat tumplek blek untuk ragam aktivitas.

Foto foto : Heryus Saputro

Haus habis menggowes sepeda, atau bahkan lapar? Ada banyak tempat jajan terkenal di sekitar situ. Mau nyeruput Es Dawet atau atau Es Shanghay Kacang Merah? Sila ke pasar di seberang selatan Jalan Siliwangi. Ragam kedai kuliner khas Cirebon juga terbuka sejak subuh: Nasi Lengko, Nasi Jamblang, Sate Kalong, Empak Gentong, atau Nasi Bogana di Kraton Kacirebonan.

Mangga mampir…! ***

04/11/2021 PK 21:16 WIB

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.