Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina. Konflik yang terjadi di Ukrania bukan hanya antara Rusia dan Ukraina, kata Hikmanto Juwana. Ukrania hanya dijadikan medan perang antara Rusia dengan AS dan negara negara sekutunya. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev.
Seide.id. – Guru Besar Hukum Internasional UI Prof Hikmahanto Juwana mengapresiasi langkah Jokowi yang berencana bertemu kedua pimpinan negara tersebut. Menurutnya rencana ini sesuai dengan amanat UUD 1945 terkait menjaga perdamaian dunia.
“Hal ini karena perang di Ukraina telah menyengsarakan banyak pihak, termasuk negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik, dan telah berdampak pada perekonomian dunia, “ katanyaRabu (22/6/2022).
Rencana Presiden merupakan inisiatif Indonesia untuk selalu ikut dalam ketertiban dunia sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945. Keberpihakan Indonesia adalah pada perdamaian dunia dan mengakhiri tragedi kemanusiaan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hikmahanto juga menilai rencana kunjungan Jokowi ini tidak terlambat. Dia menyebut kunjungan ini juga bisa mendalami terkait hal-hal apa yang sebetulnya diinginkan kedua negara.
“Terakhir, rencana kunjungan dilakukan dalam upaya untuk mencari tahu dan mendalami apa hal-hal yang dapat disepakati oleh Rusia dan Ukraina agar tercipta gencatan senjata. Rencana kunjungan ini sama sekali tidak terlambat mengingat perang di Ukraina masih berlangsung sampai hari ini dan beberapa waktu ke depan,” imbuhnya.
Meski demikian, Hikmahanto Juwana mengingatkan jangan ‘over expectation’ soal pertemuan Jokowi dengan Zelenksyy dan Putin. Hikmahanto sebut yang perlu diperjuangkan Indonesia yakni gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
Dipaparkannya, konflik yang terjadi di Ukrania bukan hanya antara Rusia dan Ukraina. Ukrania hanya dijadikan medan perang antara Rusia dengan AS dan negara negara sekurunya.
Hikmahanto lantas menyarankan agar pemerintah betul-betul mempersiapkan diri terkait apa yang sebenarnya terjadi antara Rusia dan Ukraina sehingga bisa menghadirkan perdamaian di sana. Dia mengingatkan bahwa konflik di Ukraina merupakan konflik multidimensi.
“Tentu bapak presiden harus dilengkapi dengan amunisi untuk bisa menghadirkan perdamaian yaitu dengan para Kepala Perwakilan Indonesia melakukan kontak dengan pihak-pihak yang berwenang dan mengetahui apa yang diinginkan. Nanti diformulasikan oleh Kemlu di Jakarta dan dibawa oleh presiden untuk ditawarkan baik ke Ukraina dan Rusia,” ucapnya.
Presiden Joko Widodo tiba di Istana Maryinsky di Kyiv disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di pintu masuk Istana pada Rabu sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat, 29 Juni 2022.
Setelah penyambutan, kedua pemimpin negara tersebut masuk ke dalam istana untuk melakukan sesi foto bersama dan dilanjutkan pertemuan tête-à-tête.
Sebelumnya, mengawali agendanya di Ukraina, Rabu, 29 Juni 2022, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana meninjau kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin yang hancur akibat perang.
Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo didampingi oleh Wali Kota Irpin, Alexander Grigorovich Markushin, Rabu (29/6) melakukan peninjauan puing-puing bangunan apartemen yang rusak berat akibat perang di Ukraina.
“Saya didampingi oleh Wali Kota Irpin dan Deputi Wali Kota Irpin melihat kerusakan yang terjadi di Kota Irpin akibat perang dan ini sangat menyedihkan sekali, banyak rumah-rumah yang rusak kemudian juga infrastruktur yang rusak,” ucap Presiden Jokowi usai peninjauan. – dms