Seide.id – Hacker Bjorka menyebut tiga nama dalam cuitan di akun Twitternya, @bjorkanism. Dua di antaranya pejabat, yakni Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri BUMN Erick Thohir. Sedang yang seorang lainnya, pegiat Media Sosial, Denny Siregar.
Beberapa hari lalu, Bjorka mengaku telah meretas dokumen penting milik Presiden Jokowi, termasuk surat-surat dari Badan Intelijen Indonesia (BIN), dan mengaku meretas data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. Hacker ini juga mengancam akan meretas data MyPertamina.
Ada pun kali ini, Bjorka memberi ‘peringatan‘ kepada tiga nama tersebut seperti dikutip Minggu (11/9/2022) sebelum akunnya menghilang.
Pada Puan Maharani, ia bicara tentang ulang tahun Puan yang dikaitkan dengan kenaikan BBM.
Seperti diberitakan, Selasa (6/9) usai Puan menutup Rapat Paripurna, tiba-tiba anggota sidang menyanylkan lagu Selamat Ulang Tahun. Hari itu memang ulang tahun Puan, bertepatan dengan demo BBM yang digelar di depan gedung DPR
“Apa kabar mba @puanmaharani_ri? Bagaimana rasanya merayakan ulang tahun ketika banyak orang yang memprotes harga BBM tepat di depan kantor Anda?” cuit Brojka, dikutip (11/9)
Selanjutnya, hacker yang mengaku telah meretas data PLN, Indihome, data registrasi sim card dan telah menjualnya, menyinggung Erick Thohir.
Bahkan ia peringatkan Erick Thohir untuk bekerja dan tidak usah memikirkan pencalonan diri sebagai presiden.
“Apa kabar pak @erickthohir? Anda harus bekerja daripada berkeliling melakukan hal-hal yang tidak penting. Percayalah, Anda tidak akan pernah menjadi presiden. Jangan buang waktu Anda. Apakah kamu tidak peduli dengan harga bahan bakar saat ini?” ujar Bjorka.
Sedang yang terakhir, Denny Siregar. Kegiatan pegiat media Sosial ini ia anggap sebagai polararisasi.
“Hai @Dennysiregar7. Bagaimana rasanya hidup menggunakan uang pajak dari orang Indonesia tapi malah menggunakan internet untuk mempolarisasi orang?” cuitnya.
Reaksi warganet
Berbagai respon muncul dari warganet.
Ada yang menganggap Bjorka sebagai
hero. Peretasannya didukung dan dipuji karena hacker ini dinilai perduli pada masyarakat.
Tapi yang lainnya bahkan tidak menganggapnya sebagai antihero. Malah lebih buruk dari pencuri yang tidak mengecoh dan memperdayai.
“Tidak. Bjorka hanya seorang pencuri, (atau lebih buruk lagi, scammer) bukan antihero. Mengapa Anda pikir dia perduli pada keadilan rakyat? Dia benar-benar mencuri dan menjual data Anda untuk keuntungannya sendiri,” ujar seorang warganet, (11/9).
(ricke senduk)