Seide.id -Hadiri KTT G20 dan di sela-sela padatnya acara, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan enam kepala negara, antara lain Australia, Perancis, India, Turki dan Italia.
Sabtu ini, Presiden Joko Widodo, Jokowi, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Roma, Italia, 30/10.
Mengenakan jas berwarna abu-abu dan dasi biru tua, Presiden memasuki Rome Convention Centre La Nuvola, Roma.
Suara pembawa acara berkumandang mengiringi langkah Presiden saat memasuki gedung, seperti ditayangkan akun Sekertariat Negara, Youtube.
“Presiden Indonesia, ” ucap pembawa acara.
Sama seperti pada pemimpin negara lainnya, kedatangan Presiden Jokowi di pintu masuk disambut oleh tuan rumah, Perdana Menteri Italia, Mario Draghi.
Keduanya tampak bersalaman kemudian foto bersama.
Indonesia Diberi Kehormatan
Pada KTT G20 ini, selain menjadi pembicara pada side event, nantinya Jokowi juga akan menerima presidensi G20 dari Italia.
“Indonesia akan menerima Keketuaan G20 dari Italia untuk periode 1 Desember 2021-30 November 2022, ” jelasnya.
Presidensi ini merupakan kehormatan bagi Indonesia yang diberi tanggung jawab besar dan itu harus dijaga, sebut Jokowi.
“Ini merupakan kehormatan bagi Indonesia dan sekaligus tanggung jawab besar yang harus kita jalankan dengan baik,” ungkapnya.
Pertemuan Bilateral dan Agenda Khusus
Kehadiran presiden pada KTT G20 ini, juga membawa agenda khusus yang bermanfaat bagi Indonesia.
Pada kunjungan kali ini, disela-sela padatnya acara, Jokowi juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara.
Tujuan pertemuan, untuk membahas soal kerja sama ekonomi dan investasi.
Untuk saat ini diketahui, pertemuan akan diadakan dengan enam kepala negara, antara lain , Australia, Perancis, India, Turki dan Italia.
Salah satu kepala negara yang telah bertenu dengan Presiden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Keduanya bertemu di Hotel Splendide Royal, Roma, sebelum menghadiri KTT.
Namun agenda pertemuan masih sangat dinamis dan bisa berubah menyesuaikan jadwal para pemimpin.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, penyesuaian jadwal terus dilakukan karena ada bebeberapa permintaan yang masuk.
“Kemungkinan masih akan terjadi beberapa perubahan di pertemuan bilateral karena masih ada beberapa permintaan dan kita sekarang sedang terus mencoba untuk mencocokkan jadwal, baik jadwal Bapak Presiden maupun jadwal pemimpin lainnya,” kata Retno.
Sejak adanya pandemi, maka ini jadi pertemuan bilateral yang pertama kali diadakan Presiden Joko Widodo.
Sejalan dengan hal tersebut ia memastikan, kunjungan akan memberi manfaat bagi Indonesia.
(ricke senduk)
Jokowi Tiba di Roma, Indonesia Diberi Kehormatan Menjadi Ketua KTT G20
