Seide.id – Pemerintah mewajibkan masyarakat yang kembali dari luar negeri untuk menjalani karantina selama 10 hari. Jika diabaikan, Pemerintah tidak akan segan-segan mengambil tindakan.
Hal tersebut disampaikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator Penanganan PPKM wilayah Jawa-Bali, dalam evaluasi PPKM yang berlangsung secara virtual, Senin (13/12/2021).
“Kita pastikan orang yang berlibur ke luar (negeri) harus karantina 10 hari. Ada upaya-upaya melarikan diri, kita akan langsung ceburin saja masuk dalam karantina terpusat. Kalau tidak mau di hotel, kita pastikan di tempat yang betul-betul itu aman,” ucapnya.
Diharapkan, yang kembali dari luar negeri tidak mengomel.
“Jangan nanti datang (dari luar negeri), karantina sepuluh hari, ngomel-ngomel,” sambung Luhut.
Guna mencegah penyebaran virus Corona, masyarakat diminta untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan menahan diri untuk tidak bepergian selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
“Kita tidak mau mengorbankan lelah, capek, dan rusak hanya gara-gara kita tidak disiplin. Jadi, semua harus bisa menahan diri dulu,” tegasnya.
Penyebaran varian baru Omicron sangat cepat
Imbauan untuk tidak bepergian ke luar negeri dikeluarkan mengingat penyebaran Covid-19 varian baru Omicron sangat cepat.
Hal ini dikemukakan karena, berdasarkan laporan dari PT Angkasa Pura II, masyarakat yang bertujuan untuk bepergian ke luar negeri selama periode Nataru meningkat dua kali lipat.
Namun, Pemerintah mempersilakan masyarakat untuk berlibur di dalam negeri saja. Bahkan, Pemerintah telah memutuskan untuk tidak memperketat mobilitas masyarakat selama periode Nataru tersebut.
“Ini masih banyak tempat liburan di Republik ini yang bisa kita kunjungi. Itu sudah kami minta hotel-hotel pada dibukain, perjalanan juga kita coba bangun,” ujar Luhut. (ricke senduk)
Kabur Dari Karantina, Rachel Venya Dituntut 4 Bulan Penjara Dan Tidak Perlu Dijalani
