- Pesawat Jepang dengan simbol Hinomaru, ‘The Rising Sun’, Matahari Terbit, tidak boleh mengudara dengan alasan apapun.
- Tentara sekutu, siapapun juga, tidak boleh berlaku kasar kepada penduduk Jepang.
- Tentara sekutu dilarang menyantap makanan Jepang.
Rakyat Jepang memang sedang susah, saat itu mencari sebutir telur ayam saja di ibukota Tokyo tidak ada sama sekali!
Semua menyerah
Tanggal 2 September, pukul 09.00 pagi perahu yang membawa delegasi Jepang mendekati Missouri. Upacara penyerahan segera dimulai.
Setelah MacArthur selesai pidato, 6 dokumen yang menyatakan Jepang menyerah tanpa syarat (3 dokumen berbahasa Inggris dan 3 lainnya ditulis dengan huruf Jepang) langsung ditandatangani. Menteri Luar Negeri Jepang Mamoru Shigemitsu yang mengawali. Disusul jendral Yoshijiro Umezu yang mewakili militer Jepang.
Atas nama pimpinan sekutu MacArthur tanda tangan, 6 pena untuk 6 dokumen. (baca: /https://seide.id/enam-pena-bersejarah-yang-mengakhiri-perang-dunia-kedua-dimana-saja-sekarang/)
) disusul laksamana Chester W. Nimitz mewakili pemerintah AS. Kemudian para perwira tinggi yang mewakili negara-negara yang terlibat dalam perang di Asia Pasifik, antara lain: Inggris, Canada, Australia, Selandia Baru, Belanda, China dan Uni Sovyet.
Setelah usai delegasi kecil Jepang mengundurkan diri, dengan membawa 3 dokumen yang ditulis dalam huruf kanji.
Di angkasa muncul 2.000 pesawat sekutu yang secara khusus melakukan ‘fly pass’ di atas Teluk Tokyo.
Mulai keesokan harinya, komandan tentara Jepang di setidaknya 12 wilayah pendudukan Jepang mulai di China hingga Papua Nugini, termasuk di Indonesia secara resmi juga menyerah. (gun)