Seide.id – Sekitar 3 tahun lalu, budayawan, sastrawan dan wartawan Arswendo Atmowiloto telah kembali ke pangkuan Sang Pencipta. Kepergiannya ini meninggalkan banyak sekali kenangan, khususnya kepada keluarganya tercinta sebagai hartanya yang paling berharga
Arswendo yang akrab dipanggil mas Wendo, dipanggil pulang pada usia 71 tahun, setelah sebelumnya selama beberapa bulan almarhum mengalami kanker prostat.
Untuk mengenang kepulangan suami, ayah, ayah mertua dan eyang kakung bagi cucu-cucunya, pada Minggu 10 April 2022, keluarga almarhum pun mengadakan ibadah bersama lewat acara zoom, ‘Memperingati 1.000 Hari Arswendo Atmowiloto.’
“Mengingat situasi pandemi Covid-19, acara peringatan hanya bisa dilakukan lewat zoom, ” jelas mbak Agnes Sri Hartini, istri mas Wendo.
Namun meski acara diadakan lewat zoom, tidak berarti menghilangkan makna dari tujuan acara diadakan.
Sanak, tetangga dan teman sekaligus rekan kerja mas Wendo, tampak khusuk mengikuti acara peringatan tersebut.
Bahkan, yang hadir tampak menahan haru ketika mbak Agnes diminta memberi kata ungkapan untuk acara tersebut.
“Aku rela lahir batin karena semuanya sudah menjadi kehendak Allah. Adanya peringatan ini bukan untuk menjauhkan saya dari kamu..” tutur mbak Agnes dengan tersendat.
“Saya ada bersama dan untuk menjaga anak-anak dan cucu.. Kamu sudah bahagia di sana.,” ungkapnya.
Mbak Agnes yang telah mendampingi mas Wendo dalam suka dan duka selama 48 tahun, sampai maut memisahkan, terdengar menahan tangis. Yang hadir pun terdiam.
Pergi meninggalkan arti
Arswendo Atmowiloto memang telah pergi, tapi apa yang ia tinggalkan akan tetap ada.
Kebaikan dan karya-karyanya menjadi harta peninggalan berharga bagi bangsa ini. Namun peninggalannya di antaranya bukan hanya berupa karya sastra, tapi juga pesan bagi setiap keluarga
Bahwasanya, Keluarga adalah harta yang paling berharga yang harus dijaga.
Harta Berharga
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi Emak Selamat pagi Abah Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih Emak Terima kasih Abah Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi Emak Selamat pagi Abah Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih Emak Terima kasih Abah Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti.
Lagu karya Arswendo Atmowiloto dan Harry Tjahyono yang dinyanyikan Bunga Citra Lestari, yang juga memenangkan Piala Citra sebagai lagu tema terbaik mengingatkan akan pentingnya arti keluarga.
(ricke senduk)