Seide.id – Generasi muda ingin memiliki pemimpin yang jujur dan bebas korupsi pada pemilihan umum 2024, demikian hasil survei yang dirilis oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Berdasarkan hasil survei ini terjadi perubahan keinginan masyarakat dari dua pemilu terakhir 2014 dan 2019.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menjelaskan, pada pemilu 2014 dan 2019 populasi masyarakat umum dan populasi muda cenderung menginginkan karakteristik pemimpin yang merakyat, sederhana, dan lainnya.
“Sekarang terjadi perubahan ya, menjelang pemilu 2024 nanti sebagian besar, sebagian dari populasi muda itu justru menginginkan corak atau karakter pemimpin yang jujur dan tidak korupsi”, kata Arya di Auditorium CSIS, Senin, 26 September 2022.
Keinginan generasi muda memiliki pemimpin jujur dan bebas korupsi menduduki peringkat pertama dengan angka 34,8 persen.
Pada posisi kedua barulah karakteristik pemimpin merakyat dan sederhana, sebesar15,9 persen.
Melihat perolehan angka yang cukup tinggi, Arya pun menjelaskan karakteristik pemimpin yang diinginkan tersebut.
Bahwa generasi di masa yang akan datang membutuhkan pemimpin jujur, berintegritas, dan tentunya rekornya bersih dari korupsi.
Dijelaskan, hasil survei CSIS
menunjukkan 3 keinginan teratas generasi muda dari pemimpin yang akan datang, yakni:
Harus memiliki kemampuan membuat perubahan (28,7 persen)
Kemampuan memimpin di saat situasi krisis (21,0 persen),
dan kemampuan membuat kebijakan yang inovatif (14,8 persen).
Pengaruh pandemi
Menurut Arya, keinginan generasi muda ini bisa jadi dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama 2 tahun terakhir.
Mungkin untuk menjaga kedepannya jika Indonesia menghadapi krisis lain sehingga mempengaruhi pemilih (generasi muda) untuk memiliki pemimpin dengan karakteristik tersebut, duganya.
“Ke depan tidak menutup kemungkinan juga akan ada krisis-krisis yang kita lalui, baik krisis dibidang kesehatan, krisis dibidang lingkungan, energi, ketahanan pangan, dan segala macam”, ujar Arya.
Survei dilakukan CSIS pada 8-13 Agustus 2022 dengan 1200 responden berusia 17-39 tahun dari 34 provinsi di Indonesia.
Sedang margin of errornya +/- 2,48 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(ricke senduk)
