Jakarta terlalu berharga untuk diabaikan dan dibiarkan berjalan tanpa arah. “Justru ketika sebentar lagi bukan Ibu Kota negara, Jakarta harus banyak berbenah, “ kata William Aditya Sarana, Juru Bicara DPP PSI, mengapresiasi penunjukkan orang dekat Jokowi di Balai Kota Jakarta. Foto BMPI-Setpres.
Seide.id – Presiden RI. Ir. Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Indonesia Heru Budi Hartono sebagai penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta. Heru, dengan penunjukkan ini menggantikan posisi Gubernur Jakarta saat ini, Anies Baswedan.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri RI menyerahkan tiga usulan nama calon Pj Gubernur DKI Jakarta kepada Jokowi. Tiga nama yang diusulkan tersebut yakni Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekda DKI Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.
Heru sendiri menjabat sebagai Kasetpres sejak 2017. Ia juga sempat duduk sebagai Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Jakarta Utara pada 2008. Heru juga sempat menjadi Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) pada 2013.
Karier Heru di birokrasi semakin melesat usai dirinya menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014. Ia ditunjuk Jokowi untuk mengemban posisi tersebut kala Jokowi masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Kemudian, pada era Basuki Tjahaja Purnama (BTP), Heru ditunjuk menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta.
Rupanya kedekatannya dengan Jokowi membuatnya “dibawa” serta ke istana negara, dan menempatkannya sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Penunjukkan dan promosi birokrat 56 tahun ini menunjukkan Heru terus mendapatkan kepercayaan dari Jokowi.
“Selamat kepada Pak Heru Budi yang mendapatkan amanat untuk menjadi Pj di DKI Jakarta,” komentar Anies di Stasiun MRT ASEAN, Jumat (7/10). Gubernur DKI yang segera mengakhiri jabatannya ini mengungkapkan ia percaya pengalaman Heru akan menjadi bekal yang bermanfaat untuk memimpin Jakarta.
“Kami percaya bahwa Bapak Presiden mengambil keputusan dengan mempertimbangkan seluruh faktor yang lengkap demi kebaikan bagi masyarakat Jakarta,” tutur Anies. “Sebagai mantan gubernur, kami juga siap untuk mendukung. Pokoknya didukung tanpa syarat dukung total,” lanjutnya.
Jubir PSI: Harapan Kembali Menyala
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi penunjukan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI dan berharap Heru melakukan terobosan untuk membuat Jakarta makin nyaman dan manusiawi. “Kami sangat mengapresiasi penunjukan Pak Heru”.
Partai pendukung Jokowi yang kritis pada kepemimpinan Anies Baswedan menyatakan, dengan kehadiran Heru Budi Purnomo, harapan kembali menyala untuk menyaksikan Jakarta yang semakin nyaman dan manusiawi untuk dihuni, kata Juru Bicara DPP PSI, William Aditya Sarana, Sabtu (8/10/2022).
Anggota Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta tersebut menegaskan, Jakarta terlalu berharga untuk diabaikan dan dibiarkan berjalan tanpa arah. “Justru ketika sebentar lagi bukan Ibu Kota negara, Jakarta harus banyak berbenah, “ katanya.
“Transisi Jakarta menjadi bukan ibu kota negara harus disiapkan sebaik-baiknya. Waktu yang banyak terbuang dari 2017 sampai 2022 semoga bisa dikompensasi dari 16 Oktober mendatang sampai akhir 2024,” kata William Aditya.
Heru Budi Hartono menggantikan Anies Baswedan yang akan purnatugas pada 16 Oktober mendatang.
Heru ditetapkan sebagai Pj Gubernur DKI berdasarkan hasil sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Heru Budi Hartono, kelahiran Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, 13 Desember 1965. Berkarir di Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 1993. Latar pendidikan S1 (1990) dan S2 (1998) dari Univeristas Krisna Dwipayana, selain Manajemen Perencanaan Pembangunan (FE-UI) dan Brevet A Pajak.
Dikenal publik sejak menjadi Wali kota Jakarta Utara (2014), Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta (2015) dan Kepala Sekretariat Presiden RI (2017) Tak lama lagi, menjadi Pj. Gubernur DKI Jakarta selama setahun dan dapat diperpanjang. – dms.