Siapa ingin hidup bahagia, hindari dan jauhi polemik. Apapun situasi dan kondisi kita, nikmati semua itu penuh syukur dan sabar, karena hidup adalah anugerah Allah yang luar biasa.
Hidup bahagia itu syaratnya sangat sederhana. Tapi untuk menjalani hal itu teramat sulit. Karena kita harus melewati pagar kawat berduri dan rintangan yang lain.
Jangan bayangkan rintangan yang bakal kita hadapi itu. Apalagi nyali jadi ciut, takut, dan kita menyerah kalah sebelum bertanding. Tapi mantapkan hati, fokus, dan lihat benteng musuh di seberang itu. Kita pasti mampu taklukkan benteng itu untuk jadi pemenang!
Sesungguhnya, itulah realita hidup yang harus kita hadapi. Kita ibarat prajurit di medan peperangan. Kita mau jadi pejuang untuk menang atau pecundang itu sepenuhnya bergantung pada pilihan kita untuk memutuskan dan menjalaninya.
Untuk jadi pemenang, kita harus melewati pagar kawat berduri dan berbagai jebakan lain. Sehingga kita dituntut eling lan waspada, rendah hati, sabar, dan tabah.
Pagar kawat berduri itu adalah rasa takut dan banyak tantangan yang harus kita hadapi. Sedang benteng itu adalah sumber keegoisan yang harus kita redam dan dimenangkan.
Sekali lagi, bukan hal yang mudah jika ingin jadi pemenang kehidupan itu. Melainkan kita dituntut untuk jadi pribadi yang rendah hati dan sepenuhnya bergantung pada belas kasih Allah.
Rendah hati, ya, dengan semangat rendah hati kita merayap melewati pagar kawat berduri itu. Hal ini juga sulit. Kita dituntut berani bersikap mengalah pada siapapun tanpa terkecuali. Tanpa emosi, tendensi, konflik, dan mendendam.
Dengan mengalah, kita memahami dan mendulukan kepentingan orang lain.
Dengan bersabar, kita mengelola setiap permasalahan untuk mencari hikmah. Bahwa hidup itu harus berhikmat dan memberi manfaat bagi sesama.
Dengan mengasihi, kita memaafkan dan mengampuni sesama tanpa diminta agar kita jadi pribadi yang murah hati.
Sejatinya, apapun masalah yang muncul itu bersumber dari pikiran sendiri. Ego kita mudah korslet, sakit hati, dan mendendam. Sebaliknya dengan bergantung dan mengandalkan kasih Allah, kita mengalahkan ego sendiri untuk jadi pribadi yang rendah hati, dan diberkati.
Semoga semua makhluk hidup bahagia.
Foto : Shad0wfall / Pixabay