Jangan berkata tidak. Apalagi untuk diingkari. Hidup itu sendiri lingkaran keberuntungan.
Ketika jatuh, kita bilang beruntung, karena hanya lecet. Saat kecelakaan motor, kita tak terluka, hanya motor sedikit bonyok. Di-phk gegara pandemi korona, kita juga beruntung karena kehidupan kita lebih baik dibandingkan dengan yang lain.
Bahkan saat kita jatuh & tertimpa tangga pula, kita tetap beruntung. Kita berani bangkit untuk mulai hal baru lagi, kendati dari nol lagi.
Dengan berpikir positif, tak ada masalah yang sulit. Keadaan separah apapun, tak mampu pengaruhi & memperburuk hidup kita.
Kenapa?
Hidup itu berdenyut. Bertumbuh. Optimistis. Semangat untuk wujudkan peluang & harapan menjadi nyata.
Seorang yang optimistis itu tak pernah ngeluh, komplain, apalagi menyesali hidup. Bahkan tak kamus “sial” gegara nasib jelek, misalnya.
Pejuang yang tangguh itu melihat tantangan sebagai peluang. Tak ada kesempatan yang terluput dari kepekaan mata hatinya. Peristiwa hidup yang terjadi adalah untuk perbaikan diri, untuk bertumbuh kembang, & menjadi semakin lebih baik.
Dengan membangun sikap tahan banting & pantang menyerah, hidup kita dijamin sumringah & jauh dari susah.
Jadi, jangan disangkal.
Hidup ini adalah keberuntungan, ketika kita tak rugikan orang lain.