Hidup Itu Sumber Pengharapan

Seide.id -Sesungguhnya, apa yang kita harapkan dalam hidup ini?

Sesekali coba bertanya pada diri sendiri sebagai bahan refleksi agar tujuan hidup kita makin jelas dan terarah.

Hidup yang tidak direfleksikan itu tak layak dihidupi, kehilangan arti, dan sia-sia. Padahal tidak seorang pun yang mengharapkan hidupnya sia-sia. Hidup itu harus dimaknai dan berguna bagi sesama.

Dengan memaknai hidup ini, berarti kita menyalakan harapan itu. Apa pun harapan yang ingin dicapai, hendaknya bersumber dari Allah. Karena IA sumber hidup kita dan selalu memberi yang terbaik.

Sederhana, sesungguhnya yang berasal dari Allah itu sederhana dan mudah dipahami bagi pribadi yang rendah hati. Sebaliknya yang rumit dan berbelit itu berasal dari pikiran dan ego sendiri.

Sekali lagi, sesungguhnya apa yang kita harapkan dalam hidup ini?

Apa pun harapannya itu harus ditindak-lanjuti. Bukan harapan yang mengawang-awang dan mudah hilang diterbangkan angin. Bukan pula yang sekadar angan-angan. Melainkan harapan yang ada pada pikiran kita untuk diwujudkan ke dalam tindakan nyata.

Resepnya juga sederhana. Apa pun harapannya, hendaknya diawali dengan doa dan diakhiri dengan berkat Allah. Maksudnya, agar niat baik kita bermanfaat bagi sesama. Dan Allah meridhoi.

Ketika harapan dan niat baik itu kurang atau tidak bermanfaat bagi sesama, sebaiknya kita mawas diri. Bisa jadi kita pelit berbagi pada sesama, berhitung untung rugi, dan tidak ikhlas. Ketidak-ikhlasan ini yang membuat hidup ini jadi berat, dan terbebani.

Saat hidup kita makin berat, hal itu datang dari pikiran sendiri. Kita membanding-bandingkan hidup ini dengan orang lain. Kita merasa kurang ini-itu, menyesali, lalu sambat, dan iri hati.

Sesungguhnya, berjuta keinginan itu yang membuat kita tidak pernah puas dan selalu merasa kekurangan.

Sesungguhnya, ketika kita tidak berempati, berbela rasa, dan tidak berbagi pada sesama, kita bakal kehilangan nurani sendiri.

Sesungguhnya, apa pun prestasi, jabatan, atau hasil capaian kita, semua itu anugerah Allah agar kita makin berhikmah dan hidup berguna bagi sesama.

Bersyukur, dengan selalu bersyukur kita mencukupkan diri. Apa pun peran hidup kita harus dijalani dan dinikmati agar kita jadi pribadi tawakal dan rendah hati.

Dengan menjalani hidup ini dengan ikhlas, kita merasakan damai yang luar biasa.

Allah selalu memberi yang terbaik agar hidup kita makin bermakna bagi kemuliaan-Nya.(Mas Redjo)

Konflik Yang Diciptakan Sendiri

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang