Hukum Ketetapan Tuhan

Hukum Ketetapan Tuhan

penulis ERIZELI JELI BANDARO foto REDAKSIINDONESIA

Semua agama tahu tentang hukum alam atau bahasa mesranya disebut sunnatullah. Apa itu? Hukum keseimbangan. Ada malam, ada siang. Hujan, dan panas. Api, dan air atau angin. Pria dan wanita. Bahkan dalam alam mikro kosmos juga begitu.

Atom itu berpasangan antara positif dan negatif, besar dan kecil suatu massa, dan dekat jauhnya jarak ke inti atom, meliputi positron yang anti partikelnya dari elektron dan anti proton, materi dan anti materi, dan partikel dengan anti partikel.Maka sudah jelas bahwa susunan dari atom berpasangan dan atom juga berpasangan. Semesta ini tercipta hanya karena hukum grafitasi

Apa yang menyebabkan dia seimbang? Tuhan itu maha cerdas. Dia beri lagi hukum sebab akibat. Tidak akan ada malam tanpa siang. Penyebabnya bumi berputar. Tidak akan ada pria kalau tidak ada wanita. Penyebabnya proses genetika. Tidak akan ada api kalau tidak ada air dan angin. Penyebabnya adalah proses fisika. Hebatnya lagi, hukum sebab akibat atau hukum kausalitas itu dikunci dalam sebuah sistem yang saling terkait. Benar benar solid. Itu berlaku pada apa saja dalam konteks apa saja. Sehingga memudahkan ilmuwan menemukan rahasia alam agar peradaban maju.

Dalam konteks kehidupan, semua manusia tidak ada yang bisa lari atau lepas dari hukum ketetapan Tuhan ini. Hukum sebab akibat itu benar benar solid. Mengapa ? Dalam diri manusia itu ada nafsu dan akal. Akal dan nafsu saling bertolak belakang. Nafsu doyan kepada kesenangan dalam bentuk nyata atau fantasi. Doyan kerja keras dan santai. Akal menerjemahkan sifat nafsu itu. Tapi kita terisolasi oleh nafsu dan akal. Makanya ilmu hikmah itu mahal sekali. Kita dibenturkan dengan keras kalau nabrak keseimbangan akal dan nafsu. Hasilnya: Jahat dan baik. Beruntung dan tekor. Berharap itu jadi hikmah. Akal kita melek.

Upaya keras manusia mendapatkan sesuatu akan otomatis membuahkan hasil. Apa saja itu. Itu bukan karena dia beruntung dibandingkan orang lain. Tetapi karena dia mengikuti hukum ketetapan Tuhan. Dia keras sekali dengan dirinya untuk patuh kepada hukum ketatapan Tuhan. Burung pasti akan dapatkan makanan, karena dia melintasi pulau dan benua untuk dapatkan makan. Ikan beremigrasi dari satu samudera ke samudera lain karena alasan yang sama.

Di China saya memberi uang tip HKD 10,000 kepada room service yang membersihkan kamar hotel saya. Dia menolak. Orang China percaya kepada hukum ketetapan Tuhan. Hukum keseimbangan “ Kalau anda memberi saya tip sebesar itu, anda meracuni saya,” katanya. Mereka percaya hukum kausalitas. Walau nafsunya sangat ingin menerima uang tip itu, tetapi akalnya menolak. Siapa saya, ehingga pantas mendapatkan upah diatas wajar. Tetapi kalau mereka yakin dengan rencana dan idenya sangat hebat, dia tidak peduli siapa dia, kepada siapa dia harus deal. Dia tidak merasa rendah. “ Saya pantas dapatkan itu.”

Masalahnya, bagi orang beragama dan terisolasi agama, mereka percaya kepada Tuhan, tetapi mereka meragukan ketetapan Tuhan. “ Ah rezeki Tuhan yang atur. Kaya miskin tidak penting. Yang penting banyak ibadah. “

Tetapi yang paling banyak mengeluh justru orang beragama. Lucunya keluhan itu mereka sampaikan kepada Tuhan lewat doa “ Tuhan, hancurkan kezoliman. Hancurkan orang kafir. Menangkan kami. Kalau engga siapa lagi yang akan menyembah Mu.” Saya yakin Tuhan akan ketawa mendengar itu. “ Kamu percaya kepadaKu tetapi kamu tidak percaya hukum ketetapanku.”

Ya, bahlul jadinya.

Avatar photo

About Erizeli Jely Bandaro

Penulis, Pengusaha dan Konsultan