Setiap kali teringat Ibu, aliran semangat mengisi lorong jiwa ini. Bagaimana tidak?!
Bagi Nyong, Ibu adalah pahlawan keluarga, sosok wanita hebat, sekaligus sumber inspirasi. Bercerita tentang Ibu itu tak ada habisnya. Kisahnya senantiasa menarik, aktual, & sepanjang masa.
Sosok Ibu terpatri dalam jiwa.
Sejak bangun pagi hingga malam, pekerjaan Ibu seakan tak ada habisnya. Siapa berani maido pekerjaan Ibu itu bakal suloyo.
Walau capai, terlihat dari wajahnya, Ibu juga tidak tampak ingin istirahat. Alasannya, tidur siang itu suatu kemewahan karena waktunya orang bekerja.
Ibu memberi makna kehidupan yang teramat dalam. Bahkan dari Ibu pula Nyong termotivasi, bahwa bekerja itu wujud ungkapan syukur kepada Allah. Jika bekerja dilandasi cinta untuk keluarga, kita melakukan pekerjaan tanpa kenal lelah, tidak merasa capai, & selalu sumringah.
Pekerjaan itu selalu ada, ketika kita berinisiatif untuk melakukannya. Bukannya kita memilih-milih pekerjaan atau menunda-nunda. Inisiatif itu datang dari kedalaman hati, agar yang dikerjakan pun tanpa beban.
Ringan tangan, tak mau tinggal diam, & aktif, membuat Nyong tanpa sadar menjadi maniak kerja.
Hidup adalah menjawab tantangan demi tantangan. Hidup sebagai ungkapan syukur agar kita tidak takabur. Berserah pada Allah membuat hidup kita semakin indah.