Seide.id – Ikan gabus diklaim bisa untuk ginjal, TBC, kanker, yang di dunia medis penyakit-penyakit yang disebutkan itu sama sekali tidak ada benang merahnya, selain tidak nalar di mata medik.
Gagal ginjal itu struktur ginjal yang sudah rusak, sehingga ginjal bocor tidak mampu menyaring zat yang seharusnya disaring. Mana mungkin ada obat atau cara untuk memperbaiki struktur yang sudah rusak. Obat kimiawi hanya bisa memperbaiki kalau fungsi suatu organ terganggu, bukan kalau fungsi menurun akibat strukturnya sudah rusak. itu nalar mediknya.
TBC hanya bisa di atasi dengan antibiotika. Tidak semua jenis antibiotika bisa membunuh basil TBC. Kalau benar ikan gabus punya khasiat antibiotika, berapa dosisnya, dan apa jenis antibiotikanya. Jelas tidak masuk nalar medik. Apalagi diklaim bisa untuk kanker, dan stroke.
Bahwa ikan gabus betul kaya kandungan albumin, gugus protein yang bocor pada kasus ginjal yang sudah menurun fungsinya. Tapi seberapa kerja farmakologiknya albumin dalam gabus, seberapa dosisnya, untuk memberi efek mengatasi kekurangan albumin kasus gagal ginjal. Dan pemberian albumin tidak untuk tujuan memperbaiki ginjal yang sudah rusak, hanya membantu mengatasi kekurangan albumin akibat kebocoran ginjal. Efek mengobati kanker, apa zat antikanker dalam ikan gabus?
Jadi informasi ihwal ikan gabus jangan ditelan begitu saja. Sayangnya memang hanya pihak medik yang bisa menyangkal klaim yang tidak jelas itu.
Saya prihatin mendengar tayangan pengobatan alternatif di TV yang uraian dan penjelasan pengobatannya sama sekali tidak masuk nalar medis. Bagaimana hanya dengan menambah lancar aliran darah ke kelenjar pancreas yang memproduksi insulin, bisa sampai menyembuhkan kencing manis. Tidak sesederhana itu.
Apakah kalau aliran darah ke pancreas akan serta merta menaikkan produksi insulin? Tentu tidak. Gangguan produksi insulin, karena memang pancreasnya sudah terganggu sejak awal (turunan), atau karena penyakit, atau bisa juga sebab produksinya normal namun kualitas insulinnya di bawah normal (insulin resisten).
Jadi tidak ada yang sederhana dalam dunia pengobatan. Dunia kedokteran memerlukan waktu puluhan tahun, dengan biaya besar untuk menemukan satu obat yang bukan saja berkhasiat, tetapi juga aman bagi tubuh manusia.
Hanya berkhasiat namun tidak aman tidak boleh diterima sebagai obat. Di kita menelan hewan undur-undur untuk kencing manis, menelan siung tunggal bawang putih menyembuh semua penyakit, setiap bahan alam yang kaya kandungan antioxidant-nya diklaim bisa menyembuhkan semua kanker.
Saya tidak jemu mengingatkan, bahwa semakin apa saja penyakit diklaim bisa disembuhkan oleh satu obat, ramuan, bahan alami, atau suatu cara, semakin besar bohongnya. Buah tin menyembuhkan untuk sejuta penyakit, misalnya.
Pengobatan atau kesembuhan alternatif, hanya dipertimbangkan apabila pihak medis sudah angkat tangan. Namun untuk sampai kepada kesimpulan pihak medis sudah angkat tangan perlu dipastikan oleh pihak medik, bukan atas dasar opini sendiri.
Salam sehat,
Dr. Handrawan Nadesul