Seide.id- Imbas makin kuatnya pengaruh China di laut Asia-Pasifik, memaksa Amerika membentuk aliansi baru yang terdiri atas tiga negara yakni: Australia, Inggris Raya dan Amerika.
Aliansi baru ini bernama resmi AUKUS, Australia-United Kingdom and United Kingdom.
Dengan terbentuknya kekuatan baru ini, Amerika dan Inggris akan membantu Australia untuk mengembangkan kapal selam nuklir. Joe Biden setuju bila Australia segera membangun 8 kapal selam nuklir baru.
Kesepakatan ini keruan saja membuat heboh dunia. Banyak yang marah, terutama Perancis.
Sudah lima tahun lebih Perancis membujuk Australia agar negara Kanguru itu mengadopsi teknologi kapal selam diesel Perancis. Presiden Emmanuel Macron juga sudah beberapa kali mengunjungi Australia, demi kerja sama itu.
Australia yang semula kepincut teknologi kapal selam diesel Swedia yang nyaris tanpa suara, akhirnya setuju menggaet Perancis. Kontrak senilai 66 milyar dollar pun disepakati.
Namun dengan aliansi baru dengan Amerika dan Inggris, kesepakatan yang dibuat Australia dengan Perancis menjadi kandas.
Perancis adalah ‘kawan setia’
Tak heran Perancis marah besar pada Amerika. Seide.id menulis, Menteri luar negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan Paris telah dibuat tercengang oleh “perilaku yang tidak dapat diterima diantara sekutu dan mitra.”
Perancis bagi Amerika adalah sekutu paling lama dan paling setia. Terjalin sejak Perang Kemerdekaan 4 Juli 1776, Amerika berusaha merdeka dari Inggris. 13 Koloni awal menyatakan kemerdekaannya.
Prancis diam-diam memberikan bantuan keuangan dan material kepada Amerika mulai 1776. Kemudian kemenangan Amerika seperti di Saratoga membuat Perancis mengirimkan armada dan pasukan langsung ke Amerika Serikat melawan Inggris.
Perancis memutuskan membantu kelompok revolusioner di Amerika Serikat karena ingin melemahkan Inggris, yang sebelumnya mengalahkan Perancis dalam Perang Tujuh Tahun (1756 hingga 1763)
Dalam Perang Dunia Pertama dan Kedua pun Amerika menjadi tulang punggung Perancis di Eropa.
Selandia Baru juga marah