Rombongan pengunjung selalu memadati kebih jamur tiram milik petani lokal ini.
Rabu kemarin, sebuah bus masuk pintu gerbang Jamur Cikuda, namun tak muat. Banyak kabel listrik bergelantungan membatasi truk masuk. Dari dalam keluar 22 ibu-ibu sosialita sedang mengadakan kunjungan ke kebun jamur yang berlokasi di Parungpanjang.
Di sana sudah ada beberapa orang sedang memperoleh penjelasan tentang budidaya jamur dan investasi jamur tiram. Sebagian sibuk berebut membeli jamur crispy yang di daerah ini terkenal enaknya. Kebun seluas 6,000 M2 itu riuh dengan berbagai kegiatan. Sebagian pengunjung melihat orang membuat media tanam dari serbuk gergaji, sebagian tertarik mengisi baglog yang lain sibuk panen jamur segar.
Di Kebun ini, pengunjung yang membayar Rp 100,00 sebagai ganti makan snack, makan siang, cindertamata baglog, juga bebas melakukan panen Jamur Tiram sendiri.
Pak Nurhasan, sebagai Kepala Kebun Internal menjelaskan tentang proses produksi jamur tiram, dari hulu sampai ke hilir. Salah satu yang menarik adalah Investasi Jamur Tiram. “ Budidaya jamur tiram saat ini, di sini paling tinggi dibanding budidaya lainnya. Nanti saya jelaskan,” ujarnya.
Pak Jaro, selaku Kepala Kebun Eksternal menjelaskan bahwa budidaya jamur ini sangat ramai sekali akhir-akhir ini. Tepatnya 3 minggu bulan Juli ini. Pertama, penyewa kumbung atau petani yang tertarik budidaya jamur tiram tak perlu harus membeli mesin dan mengoperasikan peralatan yang serba ribet seperti melakukan pengukusan di steam dengan panas 120 drajad celsius atau mengaduk bahan media tanam.
Budidaya Jamur Tiram sekarang tak perlu menunggu 1,5 bulan untuk panen. Cukup membeli baglog Rp 3,000, ditaruh di rumah, seminggu kemudian bisa panen.
Yang menarik Jamur Cikuda ini menerapkan bantuan bagi mereka yang membeli baglog miselium putih 100%, setiap panen bisa dijual di kebun ini. Itu sebabnya banyak masyarakat tertarik mengingat proses budidaya begitu mudah dengan jaminan panen dibeli. Jamur Cikuda memberi jaminan beli mengingat kebutuhan jamur di daerah itu sangat tinggi.
Ules, salah satu staf Jamur Cikuda menjelaskan bahwa budidaya di jamur Cikuda ini, memiliki keuntungan lebih di banding bank . “ Tergantung sedikit banyaknya baglog yang dibeli.
Tampaknya, tak lama lagi akan terjadi banjir orang berbudidaya aramaia-ramai dalam satu kebun di jamur Cikuda. Seperti gula dan semut. Gula manis akan diperebutkan para semut yang doyan manis-manis.
Tiram: Panen Setiap Hari, Uang Setiap Hari