Ismail Sabri Yaakob, Perdana Menteri Malaysia yang Baru

Ismail Sabri Yakoob

Naiknya Ismail Sabri Yakoob, 61, ke kursi Perdana Menteri, menandai kebangkitan UMNO yang telah berkuasa sejak negara itu merdeka pada 1957. foto: malaysiakini.

Seide.id – Raja atau Yang Dipertuan Agung Malaysia,  Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk Ismail Sabri Yakoob (61 tahun) sebagai perdana menteri (PM) baru Malaysia, Jumat (20/8). “Raja berharap, krisis politik ini berakhir segera dan anggota parlemen dapat mengenyampingkan agenda politik mereka… saat ini rakyat tidak boleh dibebani krisis politik yang tak kunjung berakhir,” demikian pernyataan Istana Kerajaan Malaysia, Jumat.

Ismail menggantikan posisi Muhyiddin Yassin, yang hanya berkuasa selama 18 bulan. Perdana Menteri Muhyiddin mundur pada Senin (16/8) karena gagal mendapat suara mayoritas di parlemen.

Penunjukan Ismail sebagai PM disampaikan ke publik setelah Yang Dipertuan Agung bertemu dengan delapan raja di negara bagian Malaysia, Jumat. Raja mengatakan, Ismail akan dilantik Sabtu (21/8).

Menurut Yang Dipertuan Agung, Ismail meraih 114 suara dari 222 anggota parlemen. Meski kemenangan ini tipis, namun Ismail memiliki keunggulan dari syarat mayoritas sederhana yaitu 111 suara. Ismail tetap membutuhkan dukungan suara dari partai Muhyiddin agar semakin kuat.

Naiknya Ismail Sabri Yakoob menandai kebangkitan partai terbesar Malaysia, United Malays National Organisation (UMNO) yang telah berkuasa sejak negara itu merdeka pada 1957.

Sebelum ini,  UMNO tersingkir dari gelanggang politik pada 2018 karena tersandung skandal keuangan 1MDB. Skandal itu membuat PM Nazib Razak, kader mereka,  kalah dalam Pemilu. 

Ismail adalah PM ketiga sejak pemilu 2018. Dalam pemerintahan Muhyiddin, Ismail duduk sebagai wakil PM. Kini naiknya Ismail juga seolah memulihkan aliansi dukungan Muhyiddin, meski UMNO menarik dukungan untuk Muhyiddin pada Juli. Muhyiddin dinilai gagal menangani pandemi Covid-19.

Alex Holmes, ahli ekonomi Asia di Capital Economics,  mengingatkan bahwa korupsi bisa kian parah di bawah kepemimpinan UMNO. “Dengan menempatkan UMNO yang belum berubah ke pusaran kekuasaan tampaknya sulit memberikan hasil yang baik pada masa depan,” kata Holmes.

Sementara itu,  Pakar studi Asia di University of Tasmania, Australia James Chin, menyatakan, naiknya Ismail tidaklah mengejutkan. “Penunjukkan Ismail bukan hal yang tak diduga sebelumnya. Dengan penunjukan ini, maka UMNO kembali memegang kemudi,” ujar James Chin.

Sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri, Ismail Sabri Yakoob sempat menjadi pengacara.  Lalu , terjun ke politik dan kali menduduki kursi menteri dalam pemerintaha UMNO.

Pada 2015, saat ia menjadi menteri perdagangan, Ismail sempat mendulang kontroversi. Saat itu ia mendorong warga etnis Melayu agar memboikot pengusaha beretnis Cina.

Ismail juga menuai kontroversi dan dikecam,  karena mendukung industri rokok elektronik. Padahal, menteri kesehatan saat itu telah memperingatkan bahayanya bagi kesehatan.

Turunnya Muhyiddin Yassin  dan naiknya Ismail Sabri Yakoob  di panggung politik Malaysia tak lepas dari pandemi Corona yang mendera negeri jiran ini. Malaysia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat infeksi dan kematian per kapita yang tertinggi di dunia. Padahal negeri Datin Siti Nurhaliza ini ini telah memberlakukan status darurat selama tujuh bulan dan lockdown sejak Juni.

Pada Jumat, Malaysia menghadapi 23.564 kasus harian sehingga total menjadi lebih dari 1,5 juta kasus. Negeri dengan populasi sekitar 32 juta jiwa ini telah menghadapi lebih dari 13 ribu kematian akibat Covid-19. – dms

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.