Seide.id – Menyeruak issue dari Relawan Jokowi Mania (JoMan) yang mengaku mendapat informasi kuat, akan adanya reshuffle kabinet.
JoMan mengklaim, reshuffle kabinet akan digelar akhir September atau setidaknya awal Oktober. Di akhir bulan ini, hari Rabu berdasarkan kalender jawa adalah Rabu Pon.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi kerap mengambil keputusan penting, seperti reshuffle kabinet, pada Rabu Pon. Rabu, 29 September 2021, dalam kalender Jawa merupakan Rabu Pon
Akankan Reshuffle terjadi?
Isu reshuffle kabinet yang menyeruak dikaitkan dengan kebiasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil keputusan penting pada Rabu Pon, ikut dicermati Fajroel Rachman.
Fajroel Rachman, Juru bicara Presiden, menegaskan bahwa keputusan reshuffle kabinet sepenuhnya ada di tangan Jokowi sebagai Presiden.
“Hanya Presiden yang berhak menyampaikan rencana reshuffle, karena hak prerogatif Presiden,” kata Fadjroel kepada wartawan, Kamis (23/9/2021).
Fajroel menjelaskan, saat ini seluruh jajaran kabinet sedang fokus pada penanganan Covid-19.
Jokowi meminta tetap waspada meski kasus Covid-19 mulai melandai.
“Presiden minta kita semua hati-hati dan fokus menangani Covid-19,” ujar Fajroel
Hak Prerogatif
Dua hari sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, hanya Presiden Joko Widodo yang tahu kapan waktu yang tepat mengganti pembantunya.
Jokowi juga yang punya hak prerogatif untuk menentukan siapa menteri yang harus diganti.
“Jadi presiden yang paling tahu dan bagaimana waktu yang tepat untuk mengganti siapa, siapa yang mau digantikan, itu semua kewenangan dan hak prerogatif presiden,” kata Doli kepada wartawan, di DPR RI, Selasa (21/9).
Disebutkan, bahkan Golkar pun tidak akan memberi saran.
“Kita mau ngasih saran seribu kali juga kan itu kewenangan dan hak prerogatif presiden,” ujarnya.
Namun meski denikian, dalam penyusunan kabinet, Jokowi diyakini juga membuka komunikasi dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
“Itu komunikasi antara presiden dengan ketua umum kami, dari awal dalam penyusunan kabinet dalam periode ini kan selalu itu komunikasi yang terjadi antara ketua umum kami dan Pak Presiden,” kata Ketua Komisi II DPR RI ini.(ricke senduk)
