ISTANA MANGKUNEGARAN (1): Dikelilingi Kuliner dan Warisan Antik

Ada beberapa catatan mengapa saya dekat dengan Kraton Mangkunegaran. Pertama, waktu kecil, sering diajak kakek mengunjungi Kraton Managkunegaran. Kakek saya mengabdi di Kraton itu sebagai wiyogo alias mususi kraton. Kedua, sekolah saya SMP Nasional ( SMP Negeri II bagian siang), ada di samping Mangkunegaran. Dan yang ketiga, saya pernah pacaran dengan cewek yang tinggal di sebuah puri yang masih dimiliki kerabat Mangkunegaran. Dan, rumah saya, Kemlayan, tak jauh dari Kraton Mangkunegaran.

Pura Mangkunegaran berada persis di Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, pusat lokasi kuliner di Solo. Terutama Gudeg Mbok Wongso Lemu, Wedang Kacang dan Soto Keprabon. Di depannya berjejeran srabi Notosuman yang terkenal. Di sebelah Mangkunegaran, persis 200 M di depan, ada tempat tujuan wisata belanja hingga kini bagi yang gemar mengkoleksi barang antik yakni Pasar Triwindu. 

Dulu, Mangkunegaran menjadi salah satu lokasi menarik di Solo, namun karena kurang perawatan, tak ada dana lebih dari pemerintah, Mangkunegaran ditinggalkan para pengagum heritage. 

Di Mangkunegaran inilah Sri Paduka Mangkunagara berdiam. Letak Mangkunegaran di tengah kota sangat menonjol karena lokasinya dibentengi dengan tembok seluas 10 hektar. 

Bangunannya cukup terjaga, meski ada kesan kurang perawatan mengingat diperlukan dana besar untuk merawat istana sebesar ini. Kayu jati yang rata-rata berusia di atas 50 tahun tampak masih kuat. Kayu jati ini diambil dari hutan Donolodi di Wonogiri. Kalau kita lihat ubin tampak bukan buatan lokal. Marmernya didatangkan khusus dari Italia yang terkenal membawa pengaruh dingin. Ubin itu menyerap hawa dingin sehingga membuat yang berada di sekitarnya terasa damai, sedikit mistis.  

Semua dekorasi interiornya, masih mempertahankan barang otentik warisan masa lampau, khas Belanda. Lampunya kebanyakan diambil dari Istana Bogor saat Kerajaan Belanda menguasai Indonesia pada 1862. Namun ada beberapa pintu kaca diimpor dari Belgia. 

Ciri kratonpun tampak pada Pura Mangkunegaran ini….( bersambung/ Mas Soegeng)

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.