Pura Mangkunegaran punya ciri khusus seperti sebuah Keraton. Ada Pendopo, Pinanggitan, Pamedan dan Kaputren. Nah di Kaputren inilah menyimpan kisah-kisah seksi dan romantis dari para raja yang pernah mendiami Mangkunegaran. Perlu tulisan berseri sendiri untuk ini.
Selain itu, ada beberapa lokasi yang cukup horor. Yakni saat masuk pura Sri Paduka. Biasanya, penjaga tidak mengizinkan masuk ke dalamnya. Bahkan untuk memotretpun, harus mencuri-curi. Seorang kenalan yang lama tinggal di Mangkunegaran menyebut ada beberapa lokasi yang tak bisa dipotret dengan kamera. Mungkin memang perlu seorang fotografer yang mampu menangkap kegelapan nuansa di beberapa kamar yang memang gelap, nyaris tanpa cahaya dengan bukaan lensa lebar atau kamera hape canggih.
Masuk ke dalam, kita akan menemui tempat untuk bersemedi, juga kumpulan beberapa koleksi museum bersejarah. Semua ini sepertinya terkait dengan perjuangan bangsa Indonesia. Semua warisan dan koleksi ini dibungkus dengan rapi dalam meja tertutup kaca. Ada pedang warisan berbagai dinasti, akik, lencara, bambu runcing, senjata api bahkan topeng dan lukisan para pendiri bangunan di Mangunegaran ini.
Beberapa lukisan menonjolkan warna yang tegas. Menurut pemandu wisata, warna kuning itu untuk mencegah agar orang tidak mengantuk. Biru adalah warna keberuntungan dan bisa menghindari dari segala bencana. Termasuk Pandemi covid ? Bisa jadi. Warna hitam itu mencegah lapar, hijau menolak stress, putih mencegah seks tidak pada tempatnya. Artinya boleh ngeseks tapi tahu tempat dan pasangan. Warna pink agar selalu waspada, ungu agar tidak berpikir jorok. Sementara warna khas keluarga Mangunegaran adalah warna pari anom. Pari anom adalah warna kuning dan hijau.
Warna khas ini sangat menonjol justru terletak di langit-langit pendopo… ( bersambung/ ms)