Seide.id – Tiga hari lalu (16/7/2021) sempat ramai di Instagram, tentang seorang anak muda bernama Calvin yang akan melelang gitar ayahnya, untuk biaya pengobatan ibunya. Anak muda tersebut mengatakan ibunya saat ini sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
Dalam Instagram itu Calvin menawarkan sebuah gitar listrik merek Ibanez Statocaster, seharga Rp.24 juta. Gitar tersebut merupakan peninggalan ayahnya almarhum, musikus dan pencipta lagu terkenal Deddy Dores. Almarhum meninggal dunia pada 18 Mei 2016 karena serangan jantung.
“Gua mau melelang gitar almarhum bokap gua, Fender Stattocaster tahun 2000. Ini Kenapa gua lelang karena orangtua gua, ibu gua. Kebetulan ibu gua sekarang sedang dirawat di rumah sakit Diagram Cilandak, Ini gua open 24 juta, per bitnya 500 ribu. Mungkin gua kasih waktu seminggu ya mulai hari ini. Mudah-mudahan ada yang minat, maksud gua ada yang bisa meringankan beban gua dan keluarga gua,” papar Calvin, anak almarhum Deddy Dores.
Calvin adalah salah satu anak almarhum Deddy Dores hasil pernikahannya dengan Dagmar Sunardi, yang dulu juga dikenal sebagai penyanyi anggota Twin Sisters bersama saudaranya.
Sepeninggal Deddy Dores, Dagmar dan anak-anaknya menjalani hidup memprihatinkan. Dia tinggal di sebuah rumah kontrakan dengan kelima anaknya. Dagmar sendiri mulai sakit-sakitan, terutama jantung.
Sedangkan Calvin bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol), dan sesekali menjalani pekerjaan sampingan sebagai kuli bangunan. Itu dijalani olehnya semenjak sang ayah dipanggil Yang Maha Kuasa pada 18 Mei 2016.
Calvin sendiri mengeluarkan single bersama Anggia Chan, mantan kekasih Vicky Prasetyo pada pertengahan 2018, tapi tidak terlalu sukses.
Deddy Dores
Dedi Suriadi atau yang lebih dikenal dengan nama Deddy Dores (lahir di Surabaya, 28 November 1950 – meninggal di Tangerang Selatan, 17 Mei 2016 pada umur 65 tahun) adalah penyanyi dan pencipta lagu Indonesia.
Menurut Dodi Permana, salah satu sahabat karib Deddy Dores, yang memilih nama Dores adalah pemandu bakat Deni Sabri (almarhum), orang yang berjasa mengangkat karier Deddy Dores.
“Waktu itu, Deni Sabri (wartawan majalah Aktuil) mengajak Deddy Dores dari Surabaya untuk diorbitkan di Jakarta,” kata Dodi seperti dikutip Tempo, Rabu, 18 Mei 2016.
Saat akan dibawa ke Jakarta, ujar Dodi, Deddy meminta Deni Sabri mengantarnya ke rumah ibunya. Di sanalah nama Dores muncul. “Dores” sendiri memiliki kepanjangan “Doa Restu”.
“Deddy minta diantar ke ibunya dulu untuk meminta doa restu, maka Deni Sabri pun memberi julukan ‘Dores’, yang artinya doa restu,” ucapnya. Doa restu dari sang ibu tidak sia-sia. Doa itu mengiringi kesuksesan Deddy Dores menjadi orang yang dikenal di seluruh Indonesia.
Deddy Dores membangun sebuah grup band yang diberi nama Rhapsodia, yang sempat berganti nama menjadi Freedom of Rhapsodia pada tahun 1969 hingga tahun 1972. Ia juga pernah tergabung dalam sebuah band rock bernama Super Kid bersama Deddy Stanzah dan Jelly Tobing yang didirikan pada tahun 1975. Selain itu, Ia pernah tampil dan bergabung bersama God Bless.
Deddy Dores semakin dikenal luas, sejak menjadi produser dan pencipta lagu untuk penyanyi, Nike Ardilla pada tahun 1989.
Deddy Dores merupakan musikus andal yang serba bisa. Selain terkenal karena petikan gitarnya, Deddy ternyata pernah menjadi keyboardistband rock legendaris Indonesia, God Bless.
Deddy Dores meninggal dunia pada tanggal 17 Mei 2016 pukul 23:45 WIB disebabkan oleh penyakit jantung. Ia meninggal di Rumah Sakit Premier, Bintaro, Tangerang Selatan.
Twin Sisters
Sedangkan Twin Sisters adalah grup duo beranggota 2 saudara kembar, Dagmar dan Doris. Grup ini pernah rekaman beberapa lagu antara lain berjudul Bila Jatuh Cinta, karya Deddy Dores. Tetapi karier mereka berakhir setelah Dagmar dipersunting Deddy Dores.