Isu Rasial di Inggris, Twitter Hapus 1.000 Unggahan Rasis dan Pangeran William Marah.

seide.id – Kasus rasial akibat kekalahan Inggris di Piala Eropa ternyata merembet kemana-mana. Semua berawal dari gagalnya 3 penendang penalti Inggris Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Buyako Saka, yang kebetulan ketiganya memiliki kulit berwarna, maka, usai pertandingan akun medsos ketiganya -entah itu Fb, Twitter dan Instagram- langsung dirisak, dibanjiri kata-kata hinaan lengkap dengan gambar dan emoticon yang tidak senonoh. Jumlahnya Ribuan!

Kondisi ini kontan membuat gerah. Harry Kane, kapten kesebelasan, menyebut semua perilaku itu sangat tidak terpuji, “kalian bukan fans (kesebelasan) Inggris, kami tidak membutuhkan kalian!”

Harry Kane

Gareth Southgate manajer tim nasional juga mengutuk dan menyebut tindakan rasis itu sebagai ulah yang tidak bisa dimaafkan!

Tak kurang Pangeran William, putra mahkota kerajaan sekaligus presiden Asosisasi Sepak Bola Inggris, FA, memberikan komen pedas di Twitter, “saya muak dengan tindakan rasis yang dialami para pemain setelah pertandingan semalam. Tindakan itu sama sekali tak bisa diterima, para pemain harus menanggung semua perlakuan yang menjijikkan. Ini harus menghentikan dan semua yang terlibat harus bertanggung jawab”

Kate Middleton, Pangeran George dan Pangeran William nonton saat final berlangsung.

Twitter dan Facebook Bergerak.

Sebagai reaksi PM. Boris Johnson siang tadi, Selasa 13/7, menggelar pertemuan dengan para pemimpin media sosial agar semua kekisruhan rasial segera dihentikan.

Juru bicara Perdana Mentri berkata pada wartawan, “kita berharap, para pengelola media sosial bisa melakukan apa saja untuk mengindentifikasi siapa saja pelakunya”

Boris berharap pelakunya diburu dan dihukum agar menjadi  peringatan bagi yang lain.

Twitter lalu melaporkan setidaknya mereka sudah menghapus 1.000 cuitan yang bernada hinaan,  sementara Facebook menyebut tim internal mereka tengah menghapus ribuan komen menjijikan.

Marcus Rashford dapat gelar.

Vandalisme ternyata juga terjadi Wittington, Manchester, kota kelahiran Marcus Rashford, mural dindingnya dirusak dan dicoreti kalimat rasis. Ini sungguh menyedihkan.

Mural Marcus dirusak, warga turun tangan menutupnya

Media massa pernah mencatat, setidaknya Marcus Rashford sudah melakukan 10 tindakan terpuji –bahkan layak digelari pahlawan- pada Inggris, salah satu yang fenomenal adalah keberhasilannya ‘menekan’ anggota parlemen, dan akhirnya disetujui pemerintah, untuk membagikan makan siang gratis bagi anak-anak kurang mampu di seluruh Inggirs.

Jumlah anak-anak yang disantuni sangat banyak, sekitar 1,3 juta anak di tahun 2020.

Atas aksinya itu pemain berusia 23 tahun itu diganjar gelar MBE oleh Ratu Elizabeth II. MBE adalah gelar kebangsawanan, Member Of The Order of British Empire. Penyanyi Adele dan kapten Harry Kane juga mendapat gelar ini.

MBE adalah gelar kelas tiga, dibawah OBE (Officer of The Order of the British Empire) dan CBE (Commander of the Order of the British Empire). Penyandang OBE dan CBE layak mendapat sebutan ‘Sir’ (laki-laki) dan ‘Dame’ (wanita)

Dukungan

Keadaan kini berbalik. Warga Wittington ternyata tetap mendukung penuh Marcus, apapun yang terjadi. Mereka sudah merasakan keabaikan tangan pemain Manchester United itu, anak-anak tak mampu tersantuni dan mendapat makan siang gratis.

Secara bergotong royong warga lalu membersihkan dan mengecat kembali dinding mural yang dirusak. Setelah selesai mereka memenuhi dinding mural dengan ratusan kartu ucapan sebagai bentuk dukungan.

Marcus tak kuasa menahan haru, ia sama sekali tak menyangka banyak  mendapat mendukung. (gun)

Avatar photo

About Gunawan Wibisono

Dahulu di majalah Remaja Hai. Salah satu pendiri tab. Monitor, maj. Senang, maj. Angkasa, tab. Bintang Indonesia, tab. Fantasi. Penulis rutin PD2 di Facebook. Tinggal di Bogor.