SEIDE.ID. Ini, usaha gigih, yang tidak sia-sia. Setelah berjalan kaki selama 44 hari dari Balige, Sumatera menuju Istana, dan 9 hari istirahat di Jakarta, hari Jumat tadi siang, Togu Simorangkir, Ketua Tim 11 Jalan Kaki Tutup TPL, akhirnya berhasil bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara. Persis, bayangan mereka yang sejak awal perjalanan selalu dicanangkan di benak semua TIM11.
Mengingat masih pandemi, tak semua TIm11 yang sudah berada di Sekretariat Istana Negara bisa bertemu Presiden. Mereka diwakili Togu seorang diri.
Kedatangan Togu ke Istana Negara dimaksudkan untuk menyampaikan secara langsung terkait isu lingkungan dan konflik lahan di area sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, yang saat ini dikhawatiarkan akan menimbulkan gesekan setiap hari antara masyarakat adat setempat dan pengusaha TPL. Termasuk pencemaran lingkungan dan kasus penyerobotan tanah adat.
Seperti yang diunggah secara berseri Aksi Jalan Kaki Toba-Istana di Seide.id, Togu Simorangkir berjalan kaki bersama TIm11 seperti Anita Maratha Hutagalung dan Irwandi Sirait. Jalan kaki lebih sebulan ini sebagai bentuk protes atas dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL). Aksi yang terinspirasi perjuangan Sisimangaraja ini juga merupakan respon dan antisipasi atas bentrok PT TPL dengan masyarakat adat di Natumingka, Sumatera Utara.

Saat pertemuan dengan Presiden Jokowi, Togu menyampaikan bahwa Presiden telah mengetahui permasalahan lingkungan di sana. Togu menyampaikan bahwa Presiden terkejut karena status Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tidak sejalan dengan aktivitas-aktivitas yang merusak lingkungan. Namun untuk membubarkan TPL tidak mudah dan cepat karena perlu dipelajari lebih lanjut dan seksama.
“Bapak Presiden tadi juga berpesan agar kerusakan yang sudah terjadi, agar ditanami kembali bersama masyarakat adat. Beliau sendiri bahkan berjanji pada Nopember mendatang akan datang ke Toba untuk menanam kembali hutan bersama masyarakat,” ujar Togu. “ Ini kabar baik bagi masyarakat Toba”.
Bapak Presiden mengatakan ada 15 tanah adat yang akan diselesaikan dalam waktu dekat. Togu telah ditunjukkan fisik 5 berkas tanah adat yang sudah selesai. “ Mudah-mudahan Agustus ini selesai semua”, ujar Togu menirukan ucapan Jokowi.
Sebelum berpamitan, Togu sempat memberikan dokumen setebal 96 halaman berjudul Sumber Bencana Bagi Masyarakat Sekitar Danau Toba dan 30 Tahun Dosa TPL Kepada Masyarakat Danau Toba. “ itu merupakan dokumen permasalahan yang terjadi , termasuk pencemaran lingkungan di sana.
Hingga kemarin seluruh TIM nyaris putus asa, mengingat tidak ada kejelasan akan diterima. Mereka sempat akan membeli tiket pulang, namun mereka sepakat akan menunggu beberapa hari. Hingga akhirnya, siang tadi, mereka bisa diterima Presiden Jokowi. Persis harapan mereka saat berangkat jalan kaki. (ms)