Oleh ANITA MARATHA HUTAGALUNG
HARI KE-43.
Pagi tadi Oni bangun kesiangan. Karena hari ini off maka seharian ini kami leyeh-leyeh aja. Sebagian anggota TIM 11 menyuci baju. Nyonya rumah dan eda Santa Anna sibuk masak buat makan siang. Sementara tuan rumah Gideon Sinaga asyik kolaborasi main gitar sambil nyanyi-nyanyi dengan Christian Gultom. Macam-macam lagu, sampai lagu-lagu Iwan Fals pun kita nyanyikan. Bumi di dalam kamar, dia sekolah daring sambil mengerjakan tugas.
Lagi asyik nyanyi-nyanyi, datang pengurus Horas Bangso Batak untuk menemui TIM 11. Mereka memberikan dukungan moral dan logistik berupa masker, hand sanitizer, dan minuman kesehatan. Horas Bangso Batak sejak awal sudah berani tentukan sikap dan berteriak untuk TUTUP TPL. Pertemuan yang sebentar tapi berkesan.
Nah, saat makan siang bersama, tiba-tiba terharu bangat karena kami TIM 11 menerima “surduk-surduk dayok nabinatur” dari keluarga Sinaga yang dari Bandung dan Jakarta. Dalam adat Simalungun, Dayok Binatur merupakan makanan khas yang memiliki makna simbolik dalam pengolahan hingga penyajiannya. Suguhan ini sebagai simbol doa agar Agar TIM 11 teratur dan sehat-sehat dalam kehidupan, serta apa yang direncanakan dapat terwujud.
Makan siangnya enak bangat. Habis makan, TIM 11 pada gelimpangan lagi kayak ikan gembung. Tidur nyenyak. Sore baru kebangun. Oni, Agus dan Bumi dibawa Eda Anna nyari ice cream. Tapi sebelumnya Oni dibelikan kacamata baru. Asyik.
Pulangnya langsung beberes lagi, masukin barang-barang ke mobil. Kita pindah tempat menginap. Sehari semalam kita sudah dimanjakan bangat di sini. Malam ini kami TIM 11 menginap di Hotel Marilyn, Serpong. Penginapan ini disediakan oleh ito David Simanjuntak. Makan malam juga disiapkan oleh Ravael Catering. Bandrek dengan susu pun disediakan bersama roti-rotinya.
Tamu-tamu pun berdatangan silih berganti. Ada yang mau ketemu TIM 11, ada yang emang cari Oni. Ankada Tasio, anaknya Pdt. Tamsar dan inang Lasta Maria S ikut datang menemui Oni, kasih bou-nya jajan.
Seorang perempuan hamil boru Siallagan juga datang menemui Oni. Dia bilang, “Sebenarnya fans berat Oni itu suami saya. Tapi dia nggak bisa kemari, karena masih kerja. Jadi akulah yang kemari, biar bisa berfoto sama Oni.” Yaoloh, sampai segitunya. Kek manalah nggak tambah semangat awak. Suaminya marga Purba.
Kawan Oni yang bikin cover buku Oni, Born Parlindungan, pun ikutan datang nyamperin untuk kasih semangat. Teristimewa teman-teman dari Ojol, sahabatnya Mak Ifani Ifani pun hadir. Mereka besok yang mengawal TIM 11 menuju istana.
Semoga keinginan masyarakat banyak untuk TUTUP TPL akan terwujud.