Harga Ethereum meski mengikuti Bitcoin, akan menemukan jalannya sendiri. (Foto: Copilot/ Bing/ Seide)
Bitcoin mencapai level tertinggi sejak tahun 2021, tetapi jangan lupakan Ethereum ( ETH). Ethereum, bersama dengan Bitcoin dan Dogecoin, adalah mata uang kripto yang terkenal bahkan di luar komunitas kripto. Orang berani investasi untuk tiga mata uang ini yang saling berkait meski tak ada hubungannnya. Namun kenaikan Bitcoin, selalu diikuti kenaikan Ethereum dan Dogecoin.
Salah satu alasan bagus – Ethereum adalah salah satu blockchain yang memiliki fitur paling kaya, inovatif dan sangat meanrik di kalangan pengamat kripto dan investor.
Tak hanya itu. Selain memiliki teknologi canggih dan inovatif, ETH merupakan aset bagus untuk investasi. Jika emas adalah Bitcoin, maka perak adalah Ethereum. Tidak seperti aset kripto lain yang mudah tergelincir ke jurang dasar harga rendah, Ethereum lebih perkasa dan memberi potensi kenaikan luar baisa bagi investor.
Harga Menari
Pada 20 Oktober 2015, harga Ethereum masih di angka US$0,433 atau Rp 6,754. Ini adalah harga terendah ( ATL). Namun pada 10 November 2021, harga Ethereum menjadi US$ 4,878 atau Rp 76,096,800. Ini merupakan ATH alias Harga Tertinggi Sepanjang Masa. Setelah itu, Ethereum lama duduk di angka Rp 22 juta- Rp 28 juta.
Sekarang- hari ini Jumat 01 Maret 2024, – harga Ethereum di angka Rp 52,722,682. Naik 50% dari haragag sebelumnya. Masih rendah dibanding harga tertinggi yang pernah dicapai.
Dengan adanya Halving Bitcoin dan kenaikan Bitcoin, Ethereum mengikuti kenaikan historis Bitcoin, sehingga untuk mencapai ATH seperti tahun 2021 sangat memungkinkan. Seminggu terakhir ini saja, harga Ethereum menari-nari di angka Rp 56 juta, Rp 55 juta, Rp 52 juta dan kemnali ke angka Rp 55 juta dan begitu seterusnya. Ethereum menunggu momen kenaikan Bitcoin yang sekarang sedang menuju tembus angka psikologis Ro 1 miliar per keping Birtcotin.
Kalau harga Bitcoin segitu, berapa haraga Ethereum yang anda harapkan
Mengapa Bitcoin dan Ethereum Tak Pernah Diserang Peretas Jahat