Jangan Coba-coba Mencari Orang Gemuk di Korea

Di Korea, dari rumah warga harus berjalan kaki menuju stasiun atau halte bus. Sesampai di stasiun, warga sering harus berjalan minimal beberapa ratus meter untuk naik kereta bawah tanah atau subway yang dituju.

Oleh SYAH SABUR

APA yang sulit dicari di Korea Selatan? Makanan halal? Bukan! Makanan halal banyak, minimal dalam arti makanan yang bukan babi. Tapi apakah kehalalannya sudah dibuktikan dengan sertifikat MUI, itu soal lain.

Lalu apa dong yang sulit dicari di Negeri Ginseng itu? Orang berpostur pendek? Gak juga. Cukup banyak orang Korea yang tingginya biasa saja. Gak jauhlah dengan rata-rata orang Indonesia. Yang pasti, tentu sulit menemukan orang Korea berkulit sawo matang, apalagi berkulit gelap atau hitam muda. He.he. Ya, jelaslah, sebagai bangsa ras Mongoloid, rata-rata orang Korea memang berkukit kuning atau putih bersih.

Ternyata, yang sulit ditemukan di Negeri K-pop ituadalah orang berbadan gemuk. Apalagi yang (maaf) gembrot. Ha..ha.

Yang banyak berlalu lalang di jalan adalah pria-wanita yang ramping dan singset. Mungkin itu pula sebabnya saya sulit mencari T-shirt berukuran besar. Saat memilih kaos berukuran L, nyatanya hampir sama dengan M atau S di negara kita. Memilih XL ternyata sepadan dengan L atau M di Indonesia.

Lalu, mengapa orang Korea rata-rata bertubuh ramping? Apakah mereka kurang makan atau tidak doyan makan? Bintang iklan jamu galian singset Eli Kim dan Emily Koh, dua kolega Korea dari ITS (Intelligent Transport Systems) yang selalu mendampingi rombongan rombongan dari Jakarta (29 Mei-5 Juni 2022), saat makan hampir selalu lahap.

Bahkan kadang porsinya lebih banyak ketimbang saya atau rata-rata teman perempuan yang serombongan.

Padahal, tubuh mereka sangat layak jadi bintang iklan jamu galian singset. Lihat juga General Manager ITS, Sue Park (atasan Eli dan Emily). Perempuan berwajah anggun beranak satu ini masih langsing di usianya yang hampir 45 tahun. Sue juga energik saat menyanyi di tempat karaoke ketika jam sudah larut malam.

Dari pengalaman selama sepekan di Korea, saya paham mengapa sulit menemukan warga Korea berpostur subur. Pertama, mereka terbiasa berjalan kaki, mirip dengan warga dari negara maju yang banyak menggunakan angkutan umum. Di Korea tersedia jalur pejalan kaki yang luas sekaligus rimbun oleh pepohonan.

Di Indonesia, walaupun warga sering memakai angkutan umum, tapi banyak angkutan kecil yang bisa berhenti di sembarang tempat, kalau perlu tepat di pintu masuk gang rumah kita. Apalagi setelah ada ojek online, penumpang bisa di antar hingga tepat di depan rumah.

Di Korea, dari rumah warga harus berjalan kaki menuju stasiun atau halte bus. Sesampai di stasiun, warga sering harus berjalan minimal beberapa ratus meter untuk naik kereta bawah tanah atau subway yang dituju.

Setelah turun di stasiun, warga masih harus jalan ke kantor dalam jarak ratusan meter hingga lebih dari satu kilometer. Bisa jadi, rata-rata warga Korea tiaphari berjalan kaki hingga 4 hingga 5 kilometer.

Selanjutnya, banyak mengkonsumsi sayuran

Avatar photo

About Syah Sabur

Penulis, Editor, Penulis Terbaik Halaman 1 Suara Pembaruan (1997), Penulis Terbaik Lomba Kritik Film Jakart media Syndication (1995), Penulis berbagai Buku dan Biografi