Baru saja selesai menyunting buku “Tantangan ‘Entrepreneurship’ di Tengah Pandemi Covid-19 dan Sesudahnya” (judul sementara) yang ditulis ‘entrepreneur’ Pak Tanadi Santoso dan ” M Chengho Djadi Galajapo Mencoba Jalan Tasawuf” yang penulisnya adalah wartawan senior Toto Sonata.
Sepertinya tahun ini saya hanya menulis satu judul buku yaitu “Jangan-Jangan Wartawan Kurang Suka Baca Buku” yang terbit bulan Maret lalu tanpa ‘launching’ karena pandemi Covid-19 dan gagal dalam penjualan.
Sementara “Surabaya Kilometer Nol” sebuah buku yang berisi kumpulan puisi dan foto tentang (sebagian) tempat di Surabaya karya bersama saya dan fotografer Pak Hari Yong Condro insyaa Allah akan terbit seputar awal tahun depan, disusul — insyaa Allah juga — buku karya saya yang materi sebelumnya telah diposting di Facebook sebanyak 21 seri yaitu “Persinggungan Saya dengan Jurnalis Peter Apollonius Rohi”.
Selain hanya menghasilkan satu judul buku, tahun ini saya mencatat telah menyunting hanya 6 judul buku, menjadi ‘ghost writer’ 3 judul buku, menulis (sekitar) 10 kata pengantar untuk buku. Dan ini yang bikin saya prihatin: belum berhasil menyelesaikan buku biografi yang saya tulis bersama seorang teman.
Kesibukan lain tahun ini menjadi YouTuber untuk channel saya ‘Puisi Amang Mawardi’ yang ternyata tidak gampang menggaet subscriber (baru 220). Namun demikian, apapun hasilnya — karena sudah menjadi keputusan — saya coba terus jalani.
(25.11.20)