Makan sendiri, selain tidak enak dipandang, juga bisa memberi tafsiran berbagai macam, selain gangguan metabolik tubuh kita
Jangan pernah makan dan minum sendiri. Selain tidak enak dipandang, juga tidak memberi manfaat dalam perkembangan diri kita. Itu perkaranya, banyak orang mengajak makan atau sekedar minum kopi bersama. Makan dan minum bersama teman, membangun hubungan yang baik, membuka peluang serta saling belajar satu sama lain.
Membangun hubungan baik seperti sebuah ketrampilan membuat jaringan hubungan anda. Baik untuk manfaat bisnis, politik, sosial atau sekedar pertemanan yang lebih baik untuk kebahagiaan pribadi. Bukankanh banyak teman semakin membuat kita bahagia dan sehat.
Memberi Kepercayaan
Menghadiri berbagai acara, bergabung dengan komunitas dan aktif bersosial memberi manfaat penting dalam membuka dan mempererat jaringan kita. Hubungan baik seperti ini selalu memberi keuntungan di saat kita membutuhkan untuk bisnis kita, kegiatan politik atau kegiatan sosial kita.
Setiap sering anda mengajak makan atau minum kopi, atau memtraktir teman anda, ini memberi kepercayaan penuh. Anda akan dikenal sebagai orang yang membantu tanpa pamrih dan menunjukkan anda mampu di bidang ekonomi. Kelak, saat anda meminta bantuan teman anda, serta merta ia alan membantu penuh.
Menambah teman, sahabat, kenalan, mitra juga lebih memiliki power ketika anda juga aktif menjadi aktivis medsos yang kreatif membuat konten. Di zaman seperti sekarang ini tanpa media soaial, hubungan anda di darat, sangat terbatas. Dalam hidup, siapapun yang memiliki jaringan kuat dan luas, ia akan menjadi pemenang. Siapa yang memiliki konten kreataif dan banyak di medsos, menguntungkan secara finansial.
Perlu Konsisten
Itu sebabnya, jangan pernah makan sendirian. Ajaklah teman-kenalan atau mitra yang kebetulan tinggal di sekitar lokasi anda mau makan. Mengajak makan minum adalah membangun hubungan informal yang kuat satu sama lainnya.
Di situlah, anda akan dikenal sebagai seorang yang seperti yang anda gambarkan kepada kenalan dan teman anda,
Hubungan yang kuat membutuhkan konsistensi. Lakukan itu secara rutin meski hanya dengan sebaris kata yang sekedar basa basi namun akan diperhitungkan oleh teman anda yang melihat anda sebagai seorang arang yang penuh perhatian.
Dalam berhubungan, membangun jaringan, jangan terlalu banyak bicara untuk diperhatikan. Anda sesekali juga harus menjadi pendengar yang baik. Sesering anda mendengarkan orang lain, apalagi keluhan atau urusan pribadi, tanda anda orang yang dipercaya. Namun anda harus tetap profesional dan tidak terlalu masuk urusan yang sangat pribadi
Melakukan hubungan pertemanan, sembari minum kopi, akan menemukan ide-ide yang dapat dikerjakan bersama, atau justru anda memperoleh ide dari hubungan dan setiap pertemuan dengan siapapun. Anda akan menjadi orang yang kaya pengalaman dengan teman-teman berbagai kalangan.
Sindrome Metabolik
Maka sungguh tidak baik makan sendiri, minum sendiri, sebab anda tak memproleh apa-apa kecuali mengisi perut anda. Mengajak dan menemani orang makan dan minum adalah bentuk invesetasi jangka panjang yang anda sendiri akan terkejut melihat manfaatnya nanti dalam hidup anda.
Journal Obesity Research & Clinical Practice menyebutkan orang yang makan sendirian minimal dua kali tiap hair akan mudah mengalami syndrome metabolik dibandingkan mereka yang makan bersama teman-teman.
Sindrom metabolik merupakan istilah untuk sejumlah besar metabolik abnormal yang digolongkan sebagai risiko yang mengancam kondisi hidup. Mereka yang mengalami sindrom metabolik lebih mudah mengelami diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi dan bahkan berisiko kematian.
Makan Sendiri = Tidak Bahagia
Studi yang melibatkan 7.725 orang dewasa dengan usia di atas 19 tahun ini menunjukkan makan sendirian dua kali atau lebih tiap hari cenderung tidak bahagia, hidup sendiri dan jarang makan keluar dengan teman.
Tidak baik makan sendirian selalu. Cobalah, sesekali, jika anda tak ingin makan atau minum sendiri, ajak saya. Kita bisa ngobrol tentang kripto, bertani jamur atau mengembangkan ide-ide lainnya.
