Jangan Puji Saya, Tapi Pujilah Tuhan

Bagi sebagian banyak orang status di WA dan FB memperoleh pujian itu hal biasa. Anehnya, bagi saya tidak seperti itu. Pujian membuat saya malu hati. Kenapa? Menurut saya, yang layak dipuji itu hanya Tuhan, bukan yang lain!

Jujur, dipuji itu tidak membuat saya silau atau lupa diri. Pujian itu serasa panas, tidak pada tempatnya, bahkan salah alamat. Kenapa? Status saya itu proses pembelajaran diri, sehingga banyak salah dan kekurangannya. Ibarat anak kecil yang tengah belajar berjalan, jatuh bangun itu biasa. Atau anak yang belajar makan sendiri, banyak belepotannya. Dipuji tidak membuat saya lupa diri, sebaliknya semakin mawas diri.

Awalnya, saya menulis status itu, karena saya tidak ingin membuang waktu sia-sia. Waktu adalah uang. Dengan membuang waktu berarti saya menghambur-hamburkan uang. Dan itu bukan tipe orang yang menghargai anugerah Allah.

Menginspirasi itu Mengubah Hidup

Nilai dan mutu suatu status itu tidak didasari banyak-sedikitnya like dan komentar. Status yang baik itu mampu menginspirasi pembaca dan mengubah hidup orang lain semakin berkualitas.

Coba amati medsos. Mulai dari kisah artis, wisata, budaya, kuliner, kehidupan, politik, hingga motivasi. Mana yang paling menarik banyak pembaca, diminati, dan diikuti? Apakah status yang sepi peminat berarti tidak bermutu? Dari sudut mana kriteria suatu status dinilai?

Bagi saya pribadi, menulis status pendek itu paling sulit. Kenapa pendek? Karena saya membayangkan hidup sendiri yang pendek dan singkat. Hidup itu harus mempunyai nilai dan arti agar dihargai.

Hidup bermakna, itu sejatinya tujuan penziarahan hidup ini. Kita mau mengarahkan ke mana dan berbuat apa. Kita mempunyai variabel pilihan dan kita sendiri yang memutuskan. Untuk mengelola dan menerapkannya.

Saya menulis status itu bukan untuk ‘ben diarani’, sok-sokan, gagah-gagahan, atau dipuja-puji. Saya juga bukan idola baru, bapak rohani, dan sebagainya. Saya belajar membuat status itu untuk saya wujudkan dalam hidup keseharian. Yang mampu mengubah hidup atau nasib ini adalah kita sendiri, tentunya dengan pertolongan rahmat Allah. (MR)

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang