Janji itu tidak bertepi, tapi bukti itu nyata. Ketimbang menuntut banyak pada orang lain, lebih baik kita menuntut pembenahan, perbaikan diri, dan kita menunjukkan bukti. Bahwa kita layak dipercaya untuk mengemban tugas dan tanggung jawab itu!
Bagi saya, bukti itu lebih penting dan nyata, ketimbang makan janji-janji kosong. Dan janji tanpa bukti itu menyakitkan hati!
Hal itu biasa saya lakukan pada orang lain. Orientasi saya dalam bekerja adalah pikirkan dan mendulukan pekerjaan itu maka rezeki bakal mendatangi kita.
Saya juga tidak peduli dianggap bodoh, bahkan dibodoh-bodohi oleh banyak orang, khususnya bagi mereka yang memiliki orientasi kerja demi uang.
Bagi mereka, uang itu sebagai penyemangat, doping. Padahal uang itu cepat menguap dan habis. Jika tidak mempunyai uang, mereka hilang semangat, tak ada gairah, dan loyo. Ibarat (maaf!) ayam sayur yang tidak layak untuk diadu!
Hal itu kebalikan dengan saya. Karena ingin mempunyai uang, saya bekerja giat untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Saya ingat dengan pepatah bijak, “jangan tanyakan apa yang perusahaan berikan pada saya. Tapi tanyakan pada diri sendiri yang bakal diberikan pada perusahaan.”
Rasa memiliki perusahaan itulah yang memotivasi saya untuk bekerja dengan baik. Perusahaan adalah aset bagi keluarga saya. Sehingga, maju mundur dan berkembangnya perusahaan itu adalah bagian dari tanggung jawab saya juga.
Kelak, sekiranya perusahaan tidak menghargai atau mengapresiasi prestasi kerja, saya juga tidak bakal menuntut perusahaan atau demo. Karena perusahaan telah memberi kesempatan, sehingga saya banyak belajar untuk mengembangkan diri dan peroleh banyak ilmu maupun pengalaman.
Dengan kemampuan yang makin terasah dan terampil, saya juga tidak takut berwirausaha sendiri, dan mandiri.
Percayalah, ketika kita memberikan kemampuan yang terbaik dalam hidup ini, berarti kita membuka pintu rezeki dari Allah.
Kita bakal melihat bukti nyata dari usaha, ketekunan, dan semangat juang yang pantang menyerah itu…!
Teruslah berjuang! Semoga sukses dan bahagia!
Foto : un-perfekt/Pixabay