Salah satu ciri khas nelayan di Pantai Pangandaran, terutama di Pantai Timur, adalah melepas jaring panjang sejauh 500 meter – 1,5 kilometer dari bibir pantai. Jaring itu kemudian ditarik ramai-ramai, antara 8 – 10 orang lelaki dan perempuan. Tentunya mereka berharap akan memperoleh hasil ikan yang terperangkap dalam jaring cukup banyak.
Kegiatan itu pula yang dilakukan oleh 11 orang nelayan di Pantai Timur Pangandara, pada Sabtu (29/5/2021), sekitar pukul 07.00 WIB.
Sudah cukup siang, sehingga banyak wisatawan yang berlibur di Pangandaran menyaksikan kegiatan tersebut. Jaring Ered merupakan salah satu kegiatan nelayan yang menarik untuk dilihat oleh wartawan.
Lihatlah bagaiamana mereka bersama-sama menarik jaring yang berada sekitar 500 – 1,5 di tengah laut hingga ke pinggir. Mulai dari menarik tambang yang mengingat jaring hingga jaring muncul dipermukaan, dengan bagian menggelembung berisi hasil tangkapan.
Hampir satu jam para nelayan menarik jaring, berganti-ganti dari belakang ke depan, bergerser menuruti arah tali yang mengikat jaring agar tidak meninggalkan bibir pantai.
Biasanya jika sedang beruntung, dalam satu kali tangkapan nelayan bisa mendapatkan ikan hingga ratusan kilogram. Kebanyakan ikan-ikan kecil jenis selar atau tenggiri. Tetapi yang terlihat pada Sabtu pagi itu, hasil tangkapan mereka sangat jauh dari harapan. Di dalam jaring lebih banyak sampah daripada ikan. Diperkirakan hasil tangkapan mereka waktu itu hanya 5 kilogram saja.
Ikan hasil tangkapan bisa langung dijual di tepi pantai. Biasanya ada saja pedagang atau masyarakat yang membeli ikan hasil tangkapan mereka.
Meskipun hasil tangkapan sedikit, mereka tidak mengeluh. Jaring digulung, lalu dipikul oleh dua lelaki untuk di bawa ke tempat lain, dan mereka akan meneruskan aktivitas kembali. Seperti itulah kehidupan belayan di Pantai Timur Pangandaran.
Naskah dan Foto: Herman Wijaya.