Pernah bayangin?
Jika belum, coba dipikirin.
Nggak mau? Takut?!
Lho, bukankah cepat atau lambat, kita pasti mati.
Sowan Gusti.
Jangan bilang mati itu nggegirisi. Nyeremin. Mati itu tak bisa dihindari. Bukankah hidup sekadar mampir ngombe?
Hidup ini peziarahan. Ibarat kita ini tengah merantau. Lama tak pulang, tentunya rindu. Ingin mudik. Pulang kampung.
Kenapa diingkari? Apa yang ditakuti? Berasa belum waktunya. Masih muda. Anak-anak belum mentas. Dan seterusnya.
Hidup itu anugerah. Kita tak bisa tawar menawar; berhitung dagang dengan Allah Yang Maha Pemberi. Apalagi untuk menunda, karena kedosaan kita.
Hidup itu kesempatan. Mau diisi apa?
Hidup itu pilihan. Jika Allah berkehendak, kita bisa apa?
Kalau besok mati? Ya, kita isi hari ini dengan hal yang baik & positif agar Allah berkenan. Menyenangkan hati Allah. Untuk ringankan kesalahan & dosa kita.
Kalau esok hari tak jadi menghadap Yang Ilahi?
Ya, kita teruskan untuk berbuat baik lagi. Esoknya … ? Ya, seterusnya untuk berbuat baik. Hal itu berarti Allah gunakan kita untuk menjadi saluran berkatnya. Bersyukurlah!
Berbuat baik itu nafas orang beriman, karena dunia seisinya diciptakan Allah … baik adanya!