Foto : Adrian Dale / Unsplash
Penulis : Jlitheng
Pepatah dunia tak selebar daun kelor, isinya adalah nasehat yang intinya memberi dukungan untuk tidak mudah menyerah, untuk mereka yang sedang terpuruk dan seolah tak lagi ada harapan untuk mendapatkan kembali apa yang hilang dari genggaman.
Contohnya seseorang yang di usia senjanya, menerima vonis dari dokter, bahwa dirinya mengidap kanker stadium 4. “Mengapa kami yang harus mengalaminya? Mengapa papaku? Mengapa suamiku, atau istriku?”
Semakin tenggelam dalam tanya, dunianya kan terasa menyempit dan tak ada lagi tempat baginya. Dunianya tidak lebih lebar dari daun kelor, merasa tak ada lagi gunanya berikhtiar.
*Mengapa daun kelor?*
Kelor atau Moringa oleifera adalah tanaman yang banyak tumbuh di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Tampilan tidak istimewa, batangnya tak sekokoh kopi, daunnya kecil dan berbau langu, tidak se’elok daun anggur. Buahnya tidak beraroma seharum durian.
Tetapi, di balik ukurannya yang kecil, daun kelor memiliki khasiat yang luar biasa. Dia disebut tanaman ajaib, karena kandungan nutrisinya yang sangat kaya: Protein. Vitamin A, B2, B6, C dan Mineral, termasuk zat besi, Kalsium, Kalium, dan Magnesium.
Intinya, jika imanmu selebar daun kelor saja, maka sakitmu, atau dia yang kau sayangi pasti sembuh.
“Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia jadi selamat.”
Jangan lelah berikhtiar. Selebar daun kelorpun itu berarti di hadirat-Nya.
Salam sehat dan tak henti berbagi cahaya.
Walau Jadi Abu, Dia Takkan Lenyap – Catatan Halaman 168
Walau Kering, Ranting itu Penting – Catatan Halaman 167
Ibarat Sehelai Daun, Jatuhmu Tidak Sia-sia – Catatan halaman 166