Joe Biden dan Koper Nuklirnya Yang Dinamakan ‘Football’

Karena kerap berada tak jauh dari presiden, pembawa sering terlihat dalam foto-foto yang beredar di media cetak dan tayangan televisi. Wajah mereka nampak serius, dingin dan tidak boleh berbicara dengan siapapun.

Kopor Berat

Beberapa pengalaman para perwira pembawa koper:

1988, karena terlalu lama berada di Lapangan Merah, Moskow, saat Presiden Ronald Reagan mengunjungi presiden Sovyet, Mikhail Gorbachev, sang petugas koper letkol Woody Lee menaruh koper maut itu tergeletak di tanah begitu saja di dekat kakinya!

Gak takut disambar orang? Kalau kita zoom gambarnya maka akan terlihat sebuah tali baja kuat –yang disamarkan sewarna dengan seragamnya- tetap terhubung antara tangan kirinya dan koper. Ia tetap waspada! Maklum, acara molor karena presiden keasyikan dan koper 20 kg terasa berat juga kalau terus ditenteng!

letkol Woody Lee menaruh koper maut di tanah. Tetap ada kawat baja yang terhubung.

Sewaktu presiden Ronald Reagan luka tertembak, 30 Maret 1981, ia harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan, celakanya, ambulan yang membawa presiden yang terluka telah melesat cepat meninggalkan perwira pembawa koper. Ia tertinggal jauh. Terpisah. “Rasanya saya ketakutan setengah mati, karena situasi krisis dan panggilan untuk membuka koper bisa terjadi kapan saja” ucap petugasnya.

Ada 3 koper Football yang disediakan. Satu untuk presiden, satu untuk wakil presiden dan satu sisanya disimpan untuk keadaan darurat. Maksudnya begini, otoritas ijin meluncurkan nuklir tetap diutamakan dari presiden, tetapi bila ia meninggal mendadak/ gugur karena situasi, maka otoritas peluncuran kini beralih ke wakil presiden.

Dan, bila karena suatu kejadian luar biasa, dimana presiden dan wakilnya gugur secara bersamaan, maka koper ketiga dikeluarkan, football akan langsung menempel pada Menteri Pertahanan. Perintah peluncuran bisa dilakukan setelah berkonsultasi dengan Penasehat Keamanan Negara dan Jaksa Agung.

Situasi ini tentu terjadi di saat negara dalam keadaan genting.

Football masuk pesawat Air Force One, koper selalu menyertai presiden.

Biskuit

Setelah diterangkan cara kerja koper, Joe dan Kamala diberi sebuah lempengan plat anti air –terbuat dari plastik keras- ukuran 7 cm x 13 cm. Plastik ini bisa dipatahkan bagian tengahnya, karena itu kerap disebut ‘Biskuit’-seperti kita mematahkan biskuit saat ngopi- dan di dalamnya akan tersimpan sebuah kartu yang berisi sederetan nomor kode.

Sandi ini bisa ‘menghidupkan’ koper agar tersambung dengan panglima yang berada di Ruang Situasi Krisis dan juga terhubung dengan para komandan di lapangan peluncuran rudal nuklir baik yang berada di darat maupun di dalam kapal selam yang bersembunyi di bawah samudera.

Deret kode ini bisa terdiri

Avatar photo

About Gunawan Wibisono

Dahulu di majalah Remaja Hai. Salah satu pendiri tab. Monitor, maj. Senang, maj. Angkasa, tab. Bintang Indonesia, tab. Fantasi. Penulis rutin PD2 di Facebook. Tinggal di Bogor.