Dari sisi politik negara, Jokowi mirip dengan Soekarno yang menjadi musuh Amerika ( Foto: Istimewa)
Tampaknya dalam beberapa hal, Jokowi meniru Soekarno. Keduanya anti imperialisme. Di dalam negeri, Jokowi maupun Soekarno mencegah eksploitasi negara barat atas kekayaan sumber daya Indonesia yang sangat besar, sembari menjaga hubungan erat Barat dan Timur. Keduanya juga mendorong perjuangan Gerakan Non Blok untuk menjadi negara independen, menjauh dari blok Timur dan Barat.
Jokowi menolak disetir negara lain soal kekayaan nikel dan tambang lain yang menjadikan Jokowi tak disukai negara-negara besar. Tapi itulah prinsip Jokowi dan prinsip Soekarno sejak awal di republik ini,
Efek Jokowi yang ditakuti barat, terutama Amerika, adalah efek yang ditularkan Soekarno kepadanya. Kedua presiden ini terkenal bandel tidak tunduk pada pengaruh barat.
Warisan Jokowi
Suka atau tidak, Jokowi dan Soekarni telah mewarisi sebuah peninggalan yang tak ternilai, yakni kemandirian bernegara. Sayangnya, keduanya tak dapat meneruskan impian-impiannya.
Soekarno digeser dari posisi presiden dan oleh penggantinya, Soeharto, dijadikan pesakitan yang tak bisa berbuat apa-apa, bahkan ditinggalkan rekan-rekan seperjuangannya yang tidak memahami apa yang sedang terjadi.
Jokowi tidak bisa meneruskan kepemimpinannya karena peraturan dan undang-undang yang membatasi jabatan presiden hanya 2 periode.
Kemungkinan peristiwa 1965 yang mengerikan tidak akan terulang lagi. Namun
Siapakah yang akan mewarisi semangat bernegara kelak, adalah pertanyaan yang sulit dijawab. ( Bersambung)
MS dari berbagai sumber
Waspadai Campur Tangan Amerika di Pemilu 2024 ( Bagian 2 ): Dokumen Rahasia