Seide.id – Terlalu seringnya BUMN yang sakit mendapat proteksi dari pemerintah berupa suntikan penyertaan modal negara (PMN) menjadi sorotan Presiden Jokowi.
Dengan tegas presiden pun mengambil langkah, tidak ada lagi proteksi untuk BUMN sakit.
“BUMN-BUMN ini banyak terlalu keseringan kita proteksi. Sakit, tambahi PMN, sakit, suntik PMN, maaf, terlalu enak sekali,” kata Jokowi seperti dikutip dalam YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada para direktur utama BUMN, di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/10/2021).
Menurutnya, pemberian PMN yang terlalu sering kerap membuat BUMN tidak berani mengambil risiko.
Minta Menteri BUMN Hentikan Proteksi
Jokowi pun minta kepada Menteri BUMN Erick Tohir menghentikan proteksi tersebut
“Jadi tidak ada lagi yang namanya proteksi-proteksi, sudah, sudah lupakan Pak Menteri (BUMN) yang namanya proteksi-proteksi,” kata dia.
Selain itu, Jokowi menyorot rumitnya birokrasi perizinan dalam BUMN. Ia mencontohkan, setidaknya diperlukan 259 surat izin terkait pembangunan pembangkit listrik.
“Yang begini yang harus dipangkas, tidak boleh bertele-tele,” ujar presiden.
Menurut dia, banyaknya izin yang diperlukan itu bisa memakan waktu bertahun-tahun, sehingga hal ini harus dibenahi.
“Siapa mau investasi kalau berbelit-belit sepeti itu, sudah di kementeriannya belit-belit, di daerahnya berbelit, masuk BUMN-nya berbelit-belit lagi. Lari semua,” kata dia.
Presiden pun menegaskan, jika BUMN ingin maju dan bersaing di lingkup internasional, perlu ada pembenahan dan adaptasi terhadap perkembangan zaman.
“Jadi ya mulai harus menata adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, yang penting ini. Dunia sudah kayak begini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, pandemi,” ucap Jokowi.
Disampaikan juga BUMN sudah mulai melakukan mulai penggabungan, konsolidasi maupun reorganisasi.
‘Jika sebelumnya ada 108 perusahaan, sekarang BUMN di Indonesia berjumlah 41. Seperti Minggu lalu di NTT, saya meresmikan penggabungan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia.” jelas Jokowi pada akun Instagramnya, 16/10/2021
“Selanjutnya adalah membangun profesionalisme pengelolaan BUMN. Saya juga meminta para direktur utama BUMN untuk membangun sebuah kultur kerja yang lebih sederhana,” tambah Jokowi.
(ricke senduk)
Jokowi, Situasi Pandemi Covid-19 di Tanah Air Kian Membaik
Jokowi Lantik Megawati Sebagai Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional