seide.id -Menampik anggapan pilih kasih, mengistimewakan atau telah main mata terhadap Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Polres Jakarta Pusat Sabtu 10 juli, pukul 16.45 sore ini menggelar jumpa pers lengkap dengan kehadiran para tersangka.
Polisi bahkan juga menghadirkan tersangka ketiga yakni ZN, pria yang dikenal sebagai sopir keluarga Nia dan Ardi. Ketiganya nampak mengenakan baju tahanan.
Kehadiran para tersangka ini menjawab anggapan publik bahwa Polisi telah pilih kasih.
Maklum, saat polisi menggelar konferensi pers hari Kamis (8/7) lalu, baik Nia, Ardi maupun sopir mereka tidak dihadirkan, maka, publik pun mempertanyakan hal ini.
Sebab, biasanya, dalam gelaran konferensi pers untuk kasus serupa, polisi selalu menghadirkan para tersangka di hadapan wartawan.
Absennya Nia, Ardi dan sopir mereka tentu saja menimbulkan anggapan bahwa ketiganya mendapat perlakukan istimewa.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Hengki Haryadi segera angkat suara perihal anggapan ini. Aturan berlaku sama bagi semua “tidak ada keistimewaan, semua sama di mata hukum. Kami tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum,” kata Hengki kepada wartawan.
“Kita tidak main-main dengan pelaku atau bandar narkoba. Kalau kemarin tidak dihadirkan itu karena yang bersangkutan sedang menjalani tes rambut dan darah,” sambungnya.
Seperti diketahui, pasangan publik figur Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie ditangkap polisi Rabu 7 Juli, pukul 15.00 di kawasan Pondok Indah, karena penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu. Polisi menyita barang bukti 1 klip sabu seberat 0,78 gram dan satu buah alat hisap atau bong. (gun)