Foto : Susan Cipriano/Pixabay
Apakah yang harus dilakukan, ketika Doi minta putus hubungan? Bagaimana kita menerapkan jurus tarik ulur agar hubungan tetap harmonis?
Hal itulah yang sedang terjadi pada saya. Doi minta diputus, karena merasa tidak cocok dengan saya lagi!
Saya kaget, heran, dan penasaran.
“Maaf! Apa salah Mas, tolong ditunjukkan agar Mas perbaiki, dan di kemudian hari tidak mengulang kesalahan yang sama,” kata saya sambil menatap Doi lembut.
“Mas tidak salah!”
“Lho?! Lalu…?” Kutatap Doi, karena tidak percaya. Minta hubungan diputus, tanpa ada yang salah? Kugenggam tangan Doi yang gemetar.
“Doi ini lucu dan aneh,” kata saya sambil geleng-geleng kepala.
“Ya… tidak! Sebaliknya Mas yang aneh. Mas tidak pernah marah, bahkan selalu mengalah pada Doi. Padahal Doi sering salah, dan membuat Mas jadi jengkel!” sunggut Doi.
“O, begitu?” saya bergelak, tidak bisa menahan tawa lagi. “Jadi, karena Mas tidak bisa marah maka Doi minta diputus? Doi tahu, kenapa Mas tidak mudah marah? Bagi Mas, marah itu tidak ada gunanya, bahkan menunjukkan kelemahan Mas sendiri.”
“Hm.”
“Sekiranya Doi berbuat salah, toh, tidak harus ditegur, disalahkan, dan dihakimi. Lebih baik diingatkan. Jika kita melihat dengan kacamata hitam, maka yang tampak hanya warna hitam. Doi pun jadi tambah hitam manis,” gurauku.
“Mas…!”
“Ya? Apa karena Mas sulit marah, maka Doi merasakan sikap Mas jadi hambar?”
“Tidak juga.”
“Lalu? Kita berteriak dan marah itu menandakan hati kita yang saling menjauh. Sebaliknya, bicara yang lembut tapi tegas, menyiratkan hati yang saling mencintai, menyayangi, dan mesra.”
“Maaf… Apakah Doi tahu, kenapa mudah terjadi perceraian dalam rumah tangga?” tanyaku sambil melihat reaksi Doi. Doi menggeleng. “Pasangan itu sulit saling mengalah untuk memberi maaf dan ampunan. Sehingga cekcok melulu, dan rumah tangga itu makin panas.”
Doi diam. Kulihat pendar cinta di bulat matanya yang bening itu.
“Sekarang, jika Doi tetap ngotot mau putus. Coba kedua tangan Doi saling berpegangan dengan tangan Mas. Lalu lepaskan tangan yang satu, maka tangan Doi yang satu tidak bakal Mas lepas. Karena Mas menyayangi Doi. Ingin bukti lain lagi?”
“Apa?”
“Sekarang Doi peluk Mas, kedua tangan saling menggenggam. Mas juga melakukan hal yang sama. Lepaskan tangan Doi. Doi masih dalam pelukan Mas, kan. Itulah sejatinya ilmu tarik ulur. Sekarang Doi tertipu oleh Mas,” kataku, lalu mengecup bibir Doi lembut.
