Seide.id – Taliban pada hari Minggu, 12/9, ini melalui manteri pendidikanya Abdul Baqi Haqqani mengumumkan bahwa wanita Afganistan mulai senin 13/9, diperbolehkan belajar hingga Perguruan Tinggi, bahkan hingga ke jenjang yang lebih tinggi juga kini diperbolehkan.
Namun, ada syarat dan ketentuan yang juga berlaku. Kelas untuk belajar bagi mahasiswa pria dan wanita akan dibuat terpisah. Kelas wanita dibuat tersendiri, demikian juga ruang untuk para pelajar pria.
Dosen yang mengajar juga dipisah. Dosen pria mengajar di kelas pria, demikian sebaliknya.
Dan syarat berikutnya adalah pakaian. Pelajar wanita, Haqqani menyebut, harus memakai hijab yang menutup rambut kepala, namun ia tidak merinci lebih lanjut bagian muka harus ditutup atau tidak.
Pemerintahan dimulai
Hari Sabtu, 11/9 kemarin, Taliban memulai pemerintahan baru di Afganistan, itu ditandai dengan dikibarkannya bendera Taliban di Istana Kepresidenan.
Dengan diijinkannya wanita bisa mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi tentu menghapus stigma bahwa Taliban akan kembali memerintah dengan cara lama. Waktu mereka berkuasa di akhir tahun 90-an, Taliban hanya mengijinkan wanita bersekolah sampai usia 10 tahun, selebihnya harus tinggal di dalam rumah.
Wanita tidak diperkenankan berjalan sendiri di luar. Bagi yang telah menikah harus disertai suaminya bila hendak pergi keluar rumah.
Atlet wanita masih dilarang
Meski kini ada kelonggaran dalam bidang pendidikan, namun Taliban masih melarang wanita Afganistan aktif terjun di berbagai cabang olah raga. Dengan demikian, saat ini, Afganistan tidak memiliki atlet wanita dalam cabang olah raga apapun.
Pada protes persamaan hak oleh para wanita di ibukota Kabul kemarin, dimana salah satu agendanya adalah keinginan wanita Afganistan terlibat aktif dalam olah raga, dibubarkan paksa oleh pasukan Taliban dengan tembakan ke udara dan gas air mata.
Wanita juga masih dilarang untuk duduk dalam kabinet. Juru bicara Taliban Syed Zekrullah Hashmi menyebut, “saat ini belum perlu wanita ada di kabinet” katanya seperti dikutip kantor berita AFP.
Taliban mulai berkuasa sejak 15 Agustus 2021, ketika pasukan Amerika memutuskan meninggalkan negara itu setelah bertahan dalam perang panjang selama dua dekade.
Di sebagian besar wilayah Afganistan yang dikuasai Taliban, mendengarkan musik masih dilarang. Warga juga tidak diijinkan bergelut dalam bidang seni. (gun)
