Kancil & Siput

Siapa di antara kita yang belum pernah mendengar dongeng Si Kancil & Siput?
Kisah yang tak lekang oleh waktu dan tak hilang dari ingatan kita. Sudah sering kali, bahkan tidak sedikit di antara kita yang bosan untuk mendengarkan. Tapi, apakah kita tahu, kalau cerita di atas itu adalah cerminan hidup kita?!

Sembarangan!
Jangan menghina! Menyamakan kita yang terhormat ini dengan Kancil atau Siput!

Maaf!
Jangan tersinggungan. Kita tidak bermaksud melecehkan, membuli, dan apalagi untuk merendahkan.
Diakui atau tidak, sejatinya sifat & perangai kita mirip dengan tokoh Kancil & Siput itu sendiri. Bahkan ada juga yang miliki sifat keduanya!

Stop!
Sekali lagi jangan memotong atau komplain. Ketimbang tersinggungan dan emosian, lebih baik tarik nafas, mawas diri, dan berpikir jernih.

Coba direnungkan.
Semangat muda membuat kita tak kenal rasa takut. Kita sering kali bertindak dulu, baru berpikir kemudian. Pikiran sempit, berangasan, dan mengandalkan kekuatan, sehingga kita tak berpikir belakangan; akibatnya.

Perasaan hebat dan berasa benar sendiri itu tumbuh menjadi kebiasaan. Karakter. Tanpa disadari, kita sulit untuk mengalah, menerima saran atau kebenaran dari orang lain. Akibatnya, kita kekeh dalam keegoisan, sombong, bahkan tak mau dikalahkan! Dan sifat sombong itu menghambat karya Tuhan dalam hidup kita.

Jiwa yang sombong itu sulit mensyukuri karya Allah. Bahkan kita cenderung mentuhankan dirinya sendiri.

Berbeda dengan Siput. Ia miliki perasaan yang peka terhadap rangsangan & perubahan di sekitarnya. Kepekaan membuat Siput responsif untuk melindungi diri.

Begitu pula kita. Perasaan peka mengajar kita untuk menjadi pribadi yang peduli, berempati, & berbagi pada sesama. Sekaligus agar kita rendah hati.

Jiwa yang rendah hati selalu mensyukuri hidup untuk mengandalkan dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.

Kancil yang sombong & mengandalkan kemampuan diri membuatnya lengah. Ketika berlomba lari dengan Siput, Kancil kalah.

Kesombongan dikalahkan oleh jiwa rendah hati yang cerdik seperti ular tulus seperti merpati.

Kita juga mampu untuk menjauhi dan meninggalkan kepribadian seperti Kancil, jika kita mau berjuang manjadi pribadi yang rendah hati dengan pertolongan rahmat Allah. (MR)

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang