Selain mengenai pengamanan, mantan Kapolda Banten itu juga meminta para personel TNI-Polri dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk memastikan penguatan pengawasan protokol kesehatan (prokes). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penularan Covid-19.
“Kemudian, terkait dengan protokol kesehatan yang harus kami laksanakan, terutama rekan-rekan yang ada di dalam venue, pastikan terkait penggunaan masker. Masker harus disiapkan. Jadi, yang terlihat tidak membawa masker, maka dberikan masker,” jelas eks Kabareskrim Polri itu.
Ia menerangkan pula, Pemerintah sudah menetapkan jumlah penonton langsung pertandingan di venue. Hanya 25 persen dari kapasitas venue yang dibolehkan terisi.
Para penonton pun harus sudah divaksin dua kali dan memiliki aplikasi PeduliLindungi di HP masing-masing.
Penanganan warga yang dinyatakan terpapar Covid-19 juga harus disiapkan–dari ruang isolasi sementara, proses menuju fasilitas kesehatan, hingga layanan karantina.
“Kemudian ruang karantina, karena memang saat masuk sebaiknya aplikasi PeduliLindungi juga dipasang. Kemudian, kalau terdeteksi dan harus laksanakan pemeriksaan (tes) rapid (antigen), ada ruang karantina untuk isolasi sementara. Setelah itu akan ada treatment lanjutan,” kata Sigit.
Sigit berharap, Pemda dengan dibantu TNI dan Polri harus terus mengejar percepatan vaksinasi di Papua. Sudah disiapkan gerai vaksinasi di venue yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Ini harus diantisipasi kemungkinan penonton akan bertambah. Karena itu venue dan gerai dimaksimalkan, karena ada potensi (jumlah penonton) meningkat. Sehingga, pada saat kita batasi 25 persen, namun ternyata jumlah masyarakat yang ingin menonton meningkat, pastikan mereka sudah laksanakan vaksinasi dua kali. Karena itu terus maksimalkan langkah yang telah dilaksanaakan saat ini,” papar Sigit.