Kata Opa Albert Camus

Seorang intelektual adalah orang yang pikirannya menjaga pikirannya sendiri. Anda tidak dapat menciptakan pengalaman, Anda harus menghadapinya

Oleh FANNY JONATHAN POYK

Sepertinya apa yang diucapkan filsuf Albert Camus, seorang penulis besar sastra Barat modern yang lahir pada 7 November 1913 di Drean (Modovi, Aljazair) ada benarnya juga untuk kondisi masa kini, contohnya seperti ini : salah satu jenis keangkuhan spiritual adalah saat orang berpikir bahwa mereka bisa bahagia tanpa uang. Jangan berjalan di belakangku karena aku tidak akan memimpinmu. Jangan berjalan di depanku karena aku tidak akan mengikutimu. Berjalanlah di sisiku sebagai sahabatku.

Kau tak akan pernah bahagia jika kau terus mencari kebahagiaan itu seperti apa. Kau pun tak akan pernah hidup jika kau masih mencari makna kehidupan. Hanya kebenaran bisa menghadapi ketidakadilan. Kebebasan itu tidak lain dari suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Kesuksesan dan kebahagiaan akan sangat berarti jika kau mau berbagi dengan orang lain.Tidak ada yang lebih hina daripada hormat didasarkan pada ketakutan. Kata-kata yang keluar dari hati selalu sederhana.

Seorang intelektual adalah orang yang pikirannya menjaga pikirannya sendiri. Anda tidak dapat menciptakan pengalaman, Anda harus menghadapinya. Anda tidak akan pernah bahagia jika anda terus mencari apa yang membuat bahagia; anda tidak akan pernah hidup jika anda mencari arti kata hidup.

Sesungguhnya manusia tidak sama sekali bersalah, karena ia tidak memulai sejarah. Tapi juga tidak sama sekali tanpa salah, karena ia meneruskan sejarah.Tak ada yang menyadari bahwa sebagian orang menghabiskan energi yang sangat besar hanya untuk menjadi normal. Memiliki uang berarti membebaskan diri dari uang. Tanpa pekerjaan, semua kehidupan menjadi busuk. Tetapi ketika pekerjaan tidak berjiwa, hidup menyesakkan dan mati. Anda tidak dapat menciptakan pengalaman. Anda harus menjalaninya.

Seorang pria tanpa etika adalah binatang buas yang dilepaskan dari dunia ini. Hubungan manusia selalu membantu kita untuk terus maju karena mereka selalu mengandaikan perkembangan lebih lanjut, masa depan dan juga karena kita hidup seolah-olah satu-satunya tugas kita adalah tepatnya memiliki hubungan dengan orang lain.

Dunia tidak pernah sunyi, bahkan keheningannya selamanya bergema dengan nada yang sama, dalam getaran yang luput dari telinga kita. Sedangkan bagi yang tanggap, mereka membawa suara kepada kita, kadang-kadang akord, tidak pernah melodi. Jangan percayai teman-temanmu ketika mereka memintamu untuk jujur kepada mereka. Yang mereka inginkan hanyalah dipertahankan dalam opini baik yang mereka miliki tentang diri mereka sendiri.

Untuk mengenal diri sendiri, seseorang harus menegaskan dirinya sendiri. Untuk memahami dunia, seseorang harus berpaling darinya sesekali. Ada yang baik dan yang buruk, yang besar dan yang rendah, yang adil dan yang tidak benar. Sila direnungkan. ***

Avatar photo

About Fanny J. Poyk

Nama Lengkap Fanny Jonathan Poyk. Lahir di Bima, lulusan IISP Jakarta jurusan Jurnalis, Jurnalis di Fanasi, Penulis cerita anak-anak, remaja dan dewasa sejak 1977. Cerpennya dimuat di berbagai media massa di ASEAN serta memberi pelatihan menulis